Teknobiologi UBAYA Lolos 5 Besar Pfizer Biotech Fellowship

waktu baca 3 menit
Tim Alatus Fakultas Teknobiologi UBAYA—beranggotakan Stanley Christy Satriya Jati Karundeng, Verrent Vanessa, dan Audrey Belinda—yang mengusung topik “Ekosistem Kebijakan Biodefense: Cegah Bahaya Bioterorisme setelah Pandemi.”

SURABAYA-KEMPALAN: Prestasi ilmiah di tingkat nasional terus diraih Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (UBAYA) dengan kembali meloloskan satu tim di lima besar Pfizer Biotech Fellowship 2021 di kategori undergraduate competition alias S1.

Pfizer Biotech Fellowship 2021 sejatinya merupakan program kompetisi bagi mahasiswa S1, S2, serta dosen atau peneliti di bidang bioteknologi kesehatan. Program ini untuk beradu gagasan menciptakan inovasi dan berbagi pemikiran pada penyusunan roadmap perkembangan bioteknologi kesehatan di Indonesia.

“Pada lima besar kategori undergraduate competition atau S1, Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (UBAYA) meloloskan Tim Alatus—beranggotakan Stanley Christy Satriya Jati Karundeng, Verrent Vanessa, dan Audrey Belinda—yang mengusung topik “Ekosistem Kebijakan Biodefense: Cegah Bahaya Bioterorisme setelah Pandemi,” terang Dekan Fakultas Teknobiologi Dr.rer.nat. Sulistyo Emantoko, M.Si, Senin (8/11).

Tim Fakultas Teknobiologi UBAYA akan mengikuti babak final berupa presentasi dalam Bahasa Inggris di hadapan dewan juri pada 15 November 2021. “Untuk persiapan babak penjurian, kami mendapatkan kesempatan untuk mengikuti sesi pelatihan daring yaitu Virtual Bootcamp yang diselenggarakan pada 8-11 November 2021,” terang Stanley.

Virtual Bootcamp merupakan program inkubasi untuk mengembangkan wawasan dan soft skill yang akan diisi oleh pakar di bidang masing-masing. Pelatihan virtual ini bersifat wajib bagi para peserta yang lolos tahap lima besar.

Prestasi ilmiah di tingkat nasional terus diraih Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (UBAYA) dengan kembali meloloskan satu tim di lima besar Pfizer Biotech Fellowship 2021 di kategori undergraduate competition alias S1.

“Lolos lima besar saya dan tim sangat senang mengingat banyaknya kendala yang bisa kami atasi di tengah sibuknya perkuliahan,” cerita Stanley.

Menurut dia, untuk strategi, karena babak final berupa presentasi dalam bahasa Inggris, perlu  mengasah kemampuan  presentasi seintensif mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal, dan memahami  maupun menyampaikan materi.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, dari 10 gagasan penelitian terbaik kategori S1 yang berhak melaju ke babak berikutnya, Fakultas Teknobiologi UBAYA meloloskan tiga tim, sedangkan pada 10 peserta kategori mahasiswa Pascasarjana S2, dua di antaranya berasal dari Teknobiologi UBAYA.

Fakultas Teknobiologi UBAYA juga berhasil meloloskan Denny Nyotohadi dan Natasha Felicia Karnadi untuk kategori mahasiswa Pascasarjana S2. Denny dan Natasha akan bersanding bersama delapan peserta lain dari berbagai PTN dan PTS terkemuka di Tanah Air, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Jember, dan Unika Atma Jaya dalam kompetisi lanjutan.

Untuk kategori mahasiswa S2, mayoritas peserta mengajukan proposal penelitian dengan tema seputar akses yang lebih luas terhadap terapi inovatif dan terobosan pengobatan dalam bioteknologi kesehatan.

Emantoko mengungkapkan ada tiga kategori yang dapat diikuti mahasiswa S1, S2 dan dosen atau peneliti program studi bioteknologi kesehatan Indonesia, yaitu Undergraduates Competition, Graduate Education Grants, dan Training of Trainers. “Untuk Training of Trainers merupakan program untuk dosen yang diadakan oleh Pfizer. Pesertanya dari dosen Teknobiologi adalah Tjie Kok S.Si., M.Si., Apt., Ph.D, Dr. Dra. Mariana Wahjudi M.Si., dan Yulanda Antonius S.Si., M.Sc,” papar dia.

“Berbeda dengan kompetisi mahasiswa S1, kompetisi mahasiswa S2 adalah penelitian tesis. Topik yang diangkat merupakan topik-topik relevan dan terbaru mengenai bidang bioteknologi kesehatan. Misalnya, berkaitan dengan Covid-19, biosensor untuk mikroorganisme patogen, desain vaksin dan lainnya,” terang doktor dari Postdam University, Jerman.

Mengutip dari laman resmi https://www.Pfizer.co.id, peserta kategori Undergraduates Competition akan memperebutkan hadiah juara pertama sebesar Rp 75 juta, juara kedua Rp 60 juta dan juara ketiga Rp 50 juta. Sedangkan kompetisi kategori Graduate Education Grants akan dipilih 5 tesis terbaik untuk mendapatkan dana penelitian senilai Rp 50 juta per orang. (*)

Editor: Freddy Mutiara

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *