Masalah Imigran, AS Akan Lebih Selektif
WASHINGTON-KEMPALAN: Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandri Mayorkas mengatakan bahwa petugas imigrasi tidak akan lagi melakukan deportasi kepada para migran yang masuk ke AS hanya karena mereka tidak memiliki dokumen yang sah dan valid. AS akan lebih selektif dalam melakukan tindakan deportasi kepada para migran yang ada.
Berdasarkan catatan dari petugas imigrasi dan perbatasan, Mayorkas memberitahukan garis besar kebijakan barunya bahwa petugas Immigration and Customs Enforcement (ICE) pada saat ini tidak lagi memiliki tugas untuk mendeportasi migran yang tidak memiliki dokumen yang sah. Petugas ICE akan berfokus kepada penangkapan dan deportasi migran yang dianggap akan membahayakan keamanan nasional.
Dalam cakupannya, teroris dan pelaku spionasi serta migran yang melanggar peraturan yang akan menjadi target petugas ICE, bukan lagi migran yang tidak memiliki dokumen yang sah. Kebijakan tersebut akan berlaku secara efektif dalam waktu dekat yaitu pada 29 November mengingat adanya tekanan yang besar kepada rezim AS karena pengusiran migran Haiti yang dikatakan tidak manusiawi.
“Kami tersadarkan dengan adanya individu maupun keluarga yang berada di AS yang sudah berada disini selama beberapa generasi lamanya serta memberikan kontribusi kepada negara kami” ucap Mayorkas.
“Ketika kami memberikan peluang dan jalan yang luas untuk mendapatkan kewarganegaraan AS, kami tidak akan membuang banyak sumber daya dari petugas kami untuk melakukan pengusiran kepada orang atau migran ilegal yang nyatanya tidak memberikan bahaya bagi negeri kami” ucap tambahnya.
Sejauh ini berdasarkan data yang ada, terdapat sekitar 11 juta migran di dalam AS yang tidak memiliki dokumen sah dan valid. (CNBC, Muhamad Nurilham)
Editor: Reza Maulana Hikam