BPPT Inisiasi Teknologi Inovatif, Dukung Sistem Mitigasi Bencana

waktu baca 2 menit
Hammam Riza Kepala BPPT

JAKARTA-KEMPALAN: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menginisiasi penciptaan sebuah teknologi inovatif yang relevan dengan keadaan dewasa ini. Teknologi ini secara fungsional memiliki sistem untuk memberikan peringatan dini dalam upaya mitigasi bencana. Mitigasi bencana ini terhadap bencana berupa gempa bumi dan tsunami di Indonesia pada Indonesian Tsunami Early Warning System (INATEWS).

“Secara khusus, Indonesian Tsunami Early Warning System (INATEWS) menjadi program utama dan terbesar di lingkungan pengkajian dan penerapan teknologi, dan kami menempatkan keseluruhan bidang teknologi reduksi risiko bencana dalam membangun, mengembangkan, dan mengoperasionalkan tahun 2020 hingga 2024,” ucap Hammam Riza selaku kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam Rapat Koordinasi Nasional BNPB di Jakarta, kamis (4/3).

Riza, sapaan akrabnya, menjelaskan pengembangan Indonesian Tsunami Early Warning System (INATEWS) diantaranya pada penyempurnaan INA-BUOY (Indonesian Buoy). Dimana hal ini dilengkapi dengan ARGOS yang memiliki sistem dan terintegrasi pada satelit untuk melacak eksistensi buoy atau alat pendeteksi gelombang tinggi.

Lalu ada sistem pendeteksi tsunami berbasis kabel bawah laut atau Indonesian Cable-based Tsunamimeter (INA CBT). Alat ini memiliki fungsi untuk mengecek potensial dari adanya gempa dan tsunami. Beberapa waktu ini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mengadakan percobaan di beberapa lokasi, yakni Pulau Sipora, Pulau Seberut, Gunung Rokatenda, dan Gunung Anak Krakatau.

Indonesian Coastel Acoustic Tomography (INA CAT) merupakan sistem untuk mendeteksi tsunami dari arus laut yang memiliki sistem teknologi tomografi pantai. Sistem yang inovatif ini dapat secara khusus mengecek gelombang tsunami pada transmisi haluan gelombang audio yang diterima stasiun akustik.

Sinyal ini akan diafirmasi dan diterima, sehingga akan diolah secara telemetri ke stasiun penerima Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan dapat memberikan informasi mengenai kedatangan gelombang tsunami. Lombok, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Selat Sunda, merupakan beberapa lokasi dari adanya sistem ini.

PEKA Tsunami, menjadi teknologi yang dibuat oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memberikan waktu tempuh, lokasi, dan ketinggian gelombang berbasis kecerdasan artificial. Sistem ini diyakini dapat memberikan prediksi mengenai adanya simulasi, Senor Buoy, INA CBT, dan instrumen lainnya. (ram)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *