Mensos Gus Ipul Rencanakan Tiap Kabupaten/Kota Satu Sekolah Rakyat, Provinsi Minimal Dua

SURABAYA-KEMPALAN: Upaya pemerintah meluncurkan program Sekolah Rakyat yang diprakarsai Presiden Prabowo Subianto dan dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos) terus digaungkan dan diharapkan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025-2026.
Bahkan, Minggu (9/3) malam, program penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang diperuntukan bagi rakyat kurang mampu ini dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Rakor yang dipimpin langsung oleh Menteri Sosial.Saifullah Yusuf ini dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim Emil Elesttianto Dardak, Sekdaprov Jatim, serta para bupati dan wali kota se-Jawa Timur.
Menteri Sosial yang akrab disapa Gus Ipul mengatakan, Sekolah Rakyat ini bukan sekadar program pendidikan, tetapi menjadi sebuah upaya untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian masyarakat miskin.
“Kami ini sudah telepon-teleponan dengan Bu Gubernur (Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa) sebelumnya, minta dukungan sekalivus berkoordinasi dalam rangka menerjemahkan arahan Presiden dalam menyelenggarakan Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul kepada wartawan usai memimpin rakor, Minggu (9/3) malam.
“Jadi kita memang ingin didukung oleh provinsi, kabupaten, dan kota yang memiliki sarana prasana yang bisa digunakan untuk memulai penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini,” sambung Gus Ipul, menegaskan.
Sekarang ini, menurut Gus Ipul, pihaknya sedang meneliti bersama Gubernur Khofifah, mana daerah atau aset-aset provinsi yang memungkinkan untuk bisa dijadikan sebagai penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
“Jadi, nanti Bu Gubernur yang menentukan. Saya masih menunggu. Untuk itu, kita masih akan melakukan diskusi lagi dengan Bu Gubernur,” ujar Gus Ipul.
Sementara ini, lanjut Gus Ipul, pihaknya akan menggunakan aset Kemensos dulu. Sebab, Kemensos mempunyai sentra di seluruh Indonesia. Hanya Jawa Timur satu-satunya provinsi yang tidak punya.
“Karena dulu semua aset Kementerian Sosial sudah diserahkan ke Provinsi Jatim. Saat zaman Gus Dur (mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid),” ungkapnya.
Namun, mungkin aset itu sekarang sudah tidak ada di Jawa Timur. Untuk itu, pihaknya akan melihat dan memeriksa terlebih dulu.
Kendati demikian, Gus Ipul mengucapkan terrima kasih kepada Gubernur Jatim Khofifah Indat Parawansa yang dinilai sangat memperhatikan program dari Presiden Prabowo Subianto terkait penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini.
“Bahkan beliau cepat sekali bergerak. Baru dua hari lalu kita sampaikan, hari ini sudah ada koordinasi;” ujat Gus Ipul memuji gerak cepat yang dilakukan Gubernur Khofifah.
Untuk program penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Jatim, menurut Gus Ipul, pihaknya berkeinginan kalau bisa di setiap kabupaten kota ada satu sekolah. Sedang untuk provinsi sekurang-kurangnya ada dua sampai lima sekolah. “Ini dalam rencana, bukan keinginan,” tegasnya.
Namun demikian, semua itu tergantung sarana dan prasarana yang ada. Tapi, kalau soal guru atau tenaga pengajar, menurut Gus Ipul semua sudah siap. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan mendukung. Termasuk kurikulumnya yang saat ini sedang digodok dan dimatangkan. “Juga persipan lainnya, semua sedang berjalan;” pungkas Gus Ipul.
Sementara Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat M.Nuh yang mendampingi Gus Ipul menjelaskan mengapa program ini diberi nama Sekolah Rakyat..”Karena sekolah ini memang diperuntukkan khusus bagi saudara-saudara kita.yang miskin,” katanya.
Selain itu, pihaknya memang ingin mengajak anak yang bersekolah di Sekolah Rakyat ini untuk dengan gentle mengakui bahwa dirinya memang miskin, tapi ingin maju. Tidak sembunyi-sembunyi. Namun demikian, anak miskin sekolah di umum juga tidak apa apa. Ini yang membedakan.
“Sehingga paling tidak anak anak yang sekolah di Sekolah Ralyat, kompetensi dasar sudah didapat, namun pembenahan dan pembentukan karakter diperluakan secara khusus untuk menumbuhkan self confidence anak anak,” ujar M.Nuh.
Untuk pembentukan karakter ini, lanjut dia, maka Presiden Prabowo menyediakan asrama bagi anak-anak yang menjadi siswa di Sekolah Rakyat.
“Sehingga pembentukan karakter self confidence-nya dapat, wawasannya dapat, sehingga dia tidak punya rasa minder,” tegas M.Nuh.
Dia yakin, kalau program ini berjalan mulai tahun ini, Insya Allah 20 tahun lagi akan melahirkan sarjana-sarjana yang luar biasa.
“Sekarang ini momentum yang tepat membangun Sekolah Rakyat dimulai dari Sekolah Dasar,” tandas M.Nuh. (Dwi Arifin)
.
