Jalan Tasawuf KH. Syaiful Ulum Nawawi (13)
KEMPALAN : Sebagaimana disinggung pada tulisan sebelum ini, Gus Dur (KH.Abdurrahman Wahid) dikenal sebagai seorang Sufi. Beliau memiliki minat yang mendalam pada dunia tasawuf (Sufisme) dan sering membahas tentang pentingnya spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu juga disinggung tentang tiga orang Sufi yang banyak berpengaruh pada jalan tasawuf yang dijalani beliau.
Oleh KH. Syaiful Ulum Nawawi, disebut bahwa tiga Sufi tersebut adalah : Al-Ghazali, Ibn Arabi, dan Jalaluddin Rumi.
Lanjut KH. Syaiful Ulum Nawawi, Al-Ghazali disebut Gus Dur sebagai seorang Sufi terkemuka yang menekankan pentingnya spiritualitas dan kesadaran diri.
Ibn Arabi, oleh KH. Syaiful Ulum Nawawi disebut berpengaruh pada Gus Dur sebagai seorang Sufi yang menekankan pentingnya cinta dan kesatuan dengan Tuhan.
Sedangkan karya-karya Rumi salah satu Sufi yang dikagumi Gus Dur, dikarenakan menekankan pentingnya cinta dan spiritualitas.
Dalam keseluruhan, Gus Dur disebut KH. Syaiful Ulum Nawawi adalah seorang Sufi yang memiliki pemikiran dan praktik mendalam pada dunia tasawuf. Beliau menggunakan Sufisme sebagai cara untuk memperkuat spiritualitasnya dan mengembangkan dirinya sebagai seorang pemimpin dan ulama.
Lebih lanjut dipaparkan KH. Syaiful Ulum Nawawi bahwa ciri kesufian Gus Dur tercermin dari beberapa aspek pemikiran dan tindakannya.
Berikut beberapa di antaranya yang bersangkut-paut dengan pemikiran spiritual, yaitu :
Bahwa Gus Dur memiliki pandangan yang kuat tentang pentingnya spiritualitas dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada dunia pesantren.
Bahwa Gus Dur menekankan pentingnya ‘pribumisasi Islam’ dalam mengembangkan Islam yang sesuai dengan konteks budaya dan sosial Indonesia.
Sementara itu, tentang nilai-nilai universal, KH. Syaiful Ulum Nawawi menyebut beberapa poin yang melingkupi dunia tasawuf Gus Dur, yaitu :
Dimana Gus Dur menekankan pentingnya demokrasi, keadilan, dan kesetaraan dalam masyarakat.
Dimana Gus Dur begitu menghargai keragaman agama dan kepercayaan, serta menekankan pentingnya toleransi dan kesabaran.
Sedangkan pada aspek ‘humanisme universal’, Gus Dur memiliki komitmen kuat terhadap kemanusiaan dan kepedulian sosial.
Sementara pada karakteristik pribadi, oleh KH. Syaiful Ulum Nawawi dikatakan :
Gus Dur dikenal sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati.
Gus Dur memiliki kekuatan spiritual yang kuat, yang tercermin dalam pemikiran dan tindakannya.
Tentu saja, sebagaimana diyakini KH.Syaiful Ulum Nawawi, Gus Dur memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Dari catatan semua itu putra KH. Wahid Hasyim ini, disebut KH. Syaiful Ulum Nawawi sebagai ulama besar yang
meninggalkan warisan intelektual yang kaya, termasuk karya-karya tulis dan pemikirannya tentang Islam, demokrasi, dan keadilan. (Amang Mawardi – Bersambung).
