Bambang Haryo Temui Ketua Koni Jatim, Bahas Langkah Strategis Pembinaan Atlet Pencak Silat

waktu baca 3 menit
Pertemuan Ketum IPSI dengan Ketum KONI Jatim/Foto : Istimewa

Surabaya – Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono, melakukan pertemuan strategis dengan Ketua Umum KONI Jatim, M. Nabil, pada Jumat (24/1/2025). Pertemuan yang berlangsung selama dua jam ini membahas berbagai agenda penting, mulai dari pembinaan atlet hingga persiapan IPSI Jatim menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025. Selain itu, rencana pelantikan pengurus baru IPSI Jatim juga menjadi fokus diskusi.

Ketua KONI Jatim menargetkan IPSI Jatim untuk meraih minimal empat medali emas pada Porprov 2025, meningkat dari perolehan sebelumnya. Bambang Haryo menyatakan kesiapan pihaknya untuk memenuhi target tersebut melalui pembinaan total bagi para atlet pencak silat.

Sebagai provinsi yang dikenal sebagai gudang pesilat berbakat, Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi juara umum di berbagai kejuaraan pencak silat. IPSI Jatim berkomitmen melakukan pembinaan atlet secara menyeluruh, termasuk meningkatkan kualitas pelatih dan program latihan.

“Atlet berbakat dan berprestasi akan difasilitasi dalam pelatihan bersama dengan dukungan pelatih profesional. Kami juga berencana memperkuat program pemusatan latihan menjelang PON 2025,” ujar Bambang Haryo.

Seleksi atlet dilakukan melalui ajang Porprov Jatim, yang menjadi wadah untuk menjaring talenta baru dari seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini. Bambang juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, seperti Kapolda, Gubernur Jatim, dan instansi pemerintahan lainnya, untuk mendukung pembinaan atlet dan menggelar kejuaraan rutin.

“Salah satu agenda rutin yang akan terus diperluas adalah BHS Cup. Kejuaraan ini bertujuan menyeleksi atlet berbakat yang akan memperkuat tim IPSI Jatim,” tambahnya.

Ketua KONI Jatim, M. Nabil, menyatakan bahwa pencak silat memiliki daya tarik besar di Jawa Timur. Banyaknya perguruan pencak silat di provinsi ini menjadi indikator tingginya minat masyarakat terhadap seni bela diri tradisional tersebut.

“Pencak silat adalah cabang olahraga yang seksi. Dengan jumlah anggota yang banyak dan daya tariknya, kita optimis dapat meningkatkan perolehan medali di berbagai kejuaraan,” ujar Nabil.

Untuk mendukung regenerasi atlet, KONI Jatim mendorong IPSI Jatim agar rutin mengadakan kejuaraan pencak silat di tingkat provinsi. Kejuaraan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kepercayaan diri atlet, tetapi juga memperbanyak jam terbang mereka dalam kompetisi.

“Kami menyarankan agar setidaknya ada empat kejuaraan provinsi dalam satu tahun. Dengan begitu, regenerasi atlet dapat berjalan dengan baik dan terstruktur,” jelas Nabil.

Sebagai bagian dari persiapan jangka panjang, program talent scouting akan menjadi prioritas untuk menjaring atlet-atlet potensial dari daerah hingga tingkat provinsi. Program ini bertujuan untuk membangun pembinaan berkelanjutan sehingga atlet dapat tampil maksimal di ajang PON 2025.

“Pembinaan menuju PON tidak bisa instan. Atlet harus dipersiapkan secara matang mulai dari Porprov hingga ke tingkat nasional,” tegas Nabil.

Melalui strategi pembinaan totalitas, dukungan kejuaraan rutin, dan program talent scouting, IPSI Jatim optimis dapat menciptakan atlet-atlet pencak silat yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional.

Dengan sinergi antara IPSI Jatim dan KONI Jatim, pencak silat Jawa Timur diharapkan mampu terus bersinar, tidak hanya di Porprov 2025 tetapi juga di ajang olahraga tingkat dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *