Sensasi Main Golf Jalan Kaki 54 Hole dalam Turnamen Golf Piala Walikota
SURABAYA-KEMPALAN: Turnamen golf Piala Walikota Surabaya 2024 sudah berakhir, Jumat (8/11). Turnamen tahun ini berbeda dengan turnamen-turnamen Piala Walikota sebelumnya.
Tahun ini, golfer kontestannya bisa mendapatkan poin di WAGR, World Amateur Golf Ranking. Selain itu, yang paling menantang, turnamen ini berlangsung tiga hari dan semua 49 golfer kontestannya juga berjalan kaki. Tanpa golf cart.
Turnamen itu digelar mulai Rabu (6/11) sampai Jumat kemarin (8/11) di Ciputra Golf & Family Club, Surabaya. Bagi golfer junior yang belum terbiasa mengikuti turnamen golf seperti ini, tentu kaget.
Salah satunya AAA Shymphony Cinta Darmawan. Golfer yang masuk dalam Girls A Division itu baru kali ini berpartisipasi di turnamen golf sebanyak 54 hole dalam tiga hari.
Karenanya, dia berusaha keras tetap menjaga konsentrasi saat staminanya sudah mulai terkuras. Sehingga dirinya masih mampu melakukan pukulan-pukulan yang tepat ke sasaran.
’’Ketika sebelum memukul bola aku mencoba mengatur fokusku ke bola,’’ ungkap siswi kelas XII SMA Trimurti Surabaya itu. Cinta, sapaan akrabnya, selama tiga hari bisa mencatat 372 pukulan dengan 156 pukulan over par.
Golfer yang sudah sering merasakan turnamen seperti ini pun tetap punya tips di dalam mengatasinya. Pemenang Best Gross Overall Girls Division, Farah Anabel Xaviera Lesmana salah satu contohnya.
Abel, sapaan akrabnya, bahkan memiliki cara unik agar dirinya tetap fokus di lapangan. ’’Makan dan minum terus sepanjang jalan. Sehingga, staminaku akan kembali lagi. Padahal biasanya aku nggak doyan makan,’’ kata Abel.
Selain Abel yang memenangi Best Gross Overall Girls Division, dari kategori Boys Division gelar Best Gross Overall diraih William Justin Wijaya. Dia mencatatkan 233 kali pukulan dengan tujuh di atas par.
Ketua Panitia Ardhi Fahyudi mengharap, dengan mengikuti turnamen seperti ini, golfer-golfer junior di Surabaya akan lebih terbiasa. Wakil Ketua I PGI Kota Surabaya itu menyebut banyak hal positif yang bisa dipetik.
’’Melatih dan meningkatkan tidak hanya dari skill-nya, endurance-nya juga. Di sisi mentalnya juga. Kami menerapkan aturan seperti di turnamen internasional supaya ke depannya mereka tidak kaget dan jadi terbiasa,’’ tegas Ardhi.
Turnamen ini termasuk di dalam rangkaian turnamen Junior to Senior (Jotosen) Spectacular Dies Natalis Institut Teknologi 10 Nopember (ITS). Ajang ini terselenggara atas kerja sama PGI Kota Surabaya, Persatuan Golf Alumni (PGA) ITS, dan Ciputra Golf & Family Club. (YMP)