Disebut Blunder Strategi, Begini Kata STY

waktu baca 2 menit
Upaya pemain Indonesia mengganjal laju pemain Tiongkok. (Foto: Reuters)

QINGDAO-KEMPALAN: Timnas Indonesia gagal meneruskan tren tidak terkalahkannya dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tiongkok jadi negara yang pertama membekuk Indonesia 2-1 dalam matchday keempat, di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Selasa malam (15/10).

Timnas Indonesia bahkan sudah ketinggalan dua gol dalam 45 menit babak pertama. Di menit ke-21, gawang Maarten Paes sudah kebobolan lewat aksi Behram Abduweil. Lalu, pada menit ke-44, giliran Zhang Yuning yang menggandakan keunggulan tuan rumah.

Skuad besutan Shin Tae-yong tersebut baru berhasil memperkecil ketertinggalannya lewat sebiji gol dari Thom Haye pada menit k-86. Kekalahan ini jadi kekalahan pertama Shin dalam lima bulan terakhir.

BACA JUGA: Paes Bisa Jadi Kartu AS Lawan Bahrain, Begini Kata STY

Sebelumnya, Indonesia pernah menelan kekalahan dua gol tanpa balas atas Irak di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Putaran Kedua. Setelah itu, Indonesia mengoleksi satu kemenangan dan tiga kali seri sebelum dipecundangi Tiongkok.

STY (Akronim nama Shin) melakukan blunder strategi dalam laga ini. Termasuk saat dia melakukan empat perubahan starting eleven dari skuad yang dimainkannya dalam laga melawan Bahrain, pekan lalu (10/10).

Asnawi Mangkualam, Witan Sulaeman, Nathan Tjoe-A-On, dan Shayne Pattynama, yang tidak masuk starter di Bahrain, dimainkan jadi starter di Qingdao. Nathan yang bermain bagus dibandingkan ketiga pemain lainnya.

Selain itu, STY juga memasang Calvin Verdonk jadi satu dari tiga bek. Padahal, posisinya lebih sebagai bek sayap. Dalam laga tersebut, STY memainkan skema yang lebih defense dan menekankan serangan balik, 5-4-1.

Di dalam konferensi pers setelah pertandingan, mantan nahkoda timnas Korsel itu lebih menyoroti konsentrasi anak asuhnya dalam mengawal pertahanan. Termasuk yang ada di balik terjadinya gol pertama Tiongkok.

’’Sementara, gol kedua terjadi karena pemain Indonesia melakukan kesalahan di dalam penguasaan bola. Masalah ini yang patut direnungkan,’’ kata STY dalam pernyataannya ke awak media setelah laga.

Meski kalah, STY tetap mengapresiasi permainan Indonesia. Apalagi, statistik akhir laga menunjukkan Indonesia mampu mendominasi penguasaan bola sampai 76 persen. Lalu, dominasi tembakannya juga 12 berbanding 4. ’’Laga ini bukanlah akhir dari perjalanan kami. Berikutnya, kami akan aktif menyiapkan laga dan menunjukkan kondisi kompetitif yang lebih baik lagi,’’ tegas STY. (YMP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *