Bukit Darmo Golf Gelar Peragaan Busana Batik di Lapangan Golf
SURABAYA-KEMPALAN: Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober lalu bukan seremonial saja. Melainkan juga jadi ajang bagi seniman batik untuk memamerkan karyanya. Khususnya yang ada di Surabaya.
Bahkan membuat terobosan dengan menggelar pameran dan peragaan busana di lapangan golf. Seperti yang diselenggarakan di Bukit Darmo Golf (BDG), Surabaya, Sabtu malam (5/10).
Bertajuk “Batik Heritage Talk, Fashion on The Green”, menghadirkan para tokoh-tokoh dalam dunia batik di Surabaya. Seperti Pengky Gunawan sebagai Pembina Rumah Batik Putat binaan Pemkot Surabaya, seniman batik Surabaya Prima Amri, dan founder apparel golf DARAON yang juga salah satu seniman batik, Diah Gardenia Hasbiriyanti.
Diawali dengan diskusi tentang perkembangan batik nasional, acara itu diakhiri dengan peragaan busana batik di dekat green course BDG. Karya batik itu diperagakan model-model dari Mister Teen dan Miss Teenager Indonesia.
’’Selama saya jadi seniman batik, saya belum pernah terpikir menggelar pameran batik di lapangan golf. Apalagi sampai mengaplikasikan batik dalam golf,’’ sebut Pengky, dalam penuturannya.
Biasanya pameran batik digelar di pusat perbelanjaan atau dalam gedung khusus pameran. Tapi kali ini digelar BDG. ’’Ini sudah jadi pertanda bahwa batik sudah diterima di semua kalangan,’’ tambah Pengky.
Menurut Pengky sudah seperti itulah batik seharusnya mengikuti perkembangan jaman. Terutama dalam menggaet minat anak-anak muda. Caranya bisa dimulai dari sisi sesuatu yang disukai anak-anak muda. Lewat olahraga golf misalnya.
’’Jika kita memaksakan batik yang sudah ada ini ke anak-anak muda, susah. Tapi, batik ke depan harus menurunkan egonya. Anak muda juga punya pemikiran. Batik pun harus menampung aspirasi itu dan menjembataninya,’’ tutur Pengky.
Seperti yang telah ditunjukkan apparel golf DARAON dalam beberapa desainnya. Batik diperkenalkan dalam bentuk corak-corak bajunya. Mulai dari corak batik kawung, parang, mega mendung, dan truntum yang berpadu dengan corak batik lukis.
Spesialnya, yang menggandrungi corak-corak batik dalam baju golf DARAON itu, bukan hanya dari dalam negeri. Banyak juga golfer ekspatriat atau dari luar negeri yang menyukainya.
Dengan mengenakan baju golf bercorak batik, golfer yang jadi brand ambassador DARAON juga sering mempopulerkannya ketika mengikuti turnamen golf di dalam atau di luar negeri. ’’Minimal orang jadi mengetahui corak-corak batik Indonesia,’’ kata Diah Gardenia.
Corak-corak batik yang dia masukkan dalam desain baju golf DARAON tersebut, diharapkan dapat membuat dunia sport bersama-sama mengenalkan corak batik lebih luas. ’’Kalau tidak mau mengenakan baju batik tidak apa-apa, yang penting memakai baju bercorak batik,’’ harapnya.
Selain di lapangan golf, Diah Gardenia, Pengky, dan Prima yang bergabung dalam Art Batik Community, sudah menggelar beberapa acara berkolaborasi dengan Bandara, Hotel, dan Sekolah Mode. ’’Tujuan kami sama, yakni mengenalkan, mempertahankan, dan mengembangkan batik Indonesia,’’ tegas Diah Gardenia. (YMP)