Tim Sepakbola PON Jatim Dapat Pelajaran Berharga Saat  Ujicoba dengan Tim PON Sulteng  

waktu baca 2 menit

SIDOARJO-KEMPALAN : Kehilangan tujuh pemain inti yang mengadu nasib ke klub liga 1 dan liga 2 serta memilih menjadi anggota TNI membuat tim sepakbola PON Jatim bermain timpang. Tujuh pemain itu adalah Wahyu Agung, Didan Paulista, Ade Kristanto lebih memilih ke liga 2 Gresik United, Fahrul ( PSM Makassar liga 1), Febri ke liga 1( Madura United) dan dua lagi memilih menjadi  Anggota TNI. Dustin (pendidikan AL) Ricky ( pendidikan AD).

Nah saat menjajal kekuatan sesama tim PON dari daerah lain penampilannya kurang memuaskan termasuk saat menghadapi tim PON Sulteng Kamis 01/08/2024 di Stadion Jenggolo Sidoarjo, Yoga Wahyu dkk di permalukan oleh lawannya dengan skor telak 1-3.

 Tiga gol  PON Sulteng yang di asuh eks kapten timnas Zulkifli Syukur ke gawang Jatim di cetak oleh Sabir 2 gol dan wahyu satu gol. Sedangkan gol hiburan Jatim di cetak Fahmi Arizi lewat penalti jelang laga usai. 

Hasil tersebut tentu sangat menyedihkan. Apalagi PON tinggal satu bulan lagi. 

Head coach tim sepakbola PON Jatim Fakhri Husaini mengakui kalau timnya butuh pembenahan termasuk mental tanding dan finishing.

“hasil ini memang menjadi pelajaran berharga bagi Jatim khususnya bagi tim pelatih. Meski demikian Fakhri tetap optimis tim ini bisa bersaing dengan daerah lain. Semua memang butuh proses menuju starting eleven,” ujar Fakhri usai pertandingan.

Mantan kapten timnas Indonesia ini juga melihat tidak adanya leadership di lapangan membuat permainan timnya kurang terkontrol. 

” Dengan tidak adanya 7 pemain inti yang memilih hengkang dari tim PON Jatim ke liga 1 dan liga 2  ia tak punya seorang pemain yang bisa menjadi panutan di lapangan. Sehingga ia harus mencari dan mencetak lagi pemain yang bisa menjadi leadership. Dan ini butuh waktu,” ungkap sang pelatih.

Terkait soal kartu merah Yoga wahyu, Fakhri juga menyangkan. Sebab dalam tiga kali ujicoba selalu mendapat kartu merah. Ketika lawan tim PON Sumbar tim Jatim  juga  hanya bermain dengan 10 pemain yang akhirnya kalah 1-2. Pun demikian saat menghadapi tim PON Banten, tim Jatim juga terkena kartu merah tapi menang di angka 2-1. Kondisi ini tidak boleh terjadi ketika sudah berkompetisi resmi. Dan ini menjadi PR besar bagi tim pelatih. 

Meski demikian Fakhri tetap optimis Jatim masih bisa mencapai target maksimal yang di bebankan KONI Jatim. 

Sebelum berangkat ke PON tim Jatim masih mengagendakan tiga kali ujicoba yakni menghadapi tim liga 2 Bhayangkara FC, tim PON Papua Barat dan tim lokal Jawa Timur untuk kontrol gim terakhir. ( Ambari Taufiq/M. Fasichullisan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *