Jelang Final Liga Champions, Ancelotti Malah Takut

waktu baca 2 menit
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti. (Foto: Managing Madrid)

LONDON-KEMPALAN: Carlo Ancelotti sudah empat kali memenangi Liga Champions. Di Real Madrid, Ancelotti musim ini bisa menjemput trofi ketiganya. Atau trofi kelima yang dia koleksi di Liga Champions. Dua di antaranya bersama AC Milan.

Sekalipun sudah terbiasa menjalani laga final, Ancelotti ternyata masih merasakan takut dengan atmosfer final. Minggu dini hari nanti WIB, Real akan menjalani final menantang Borussia Dortmund di Wembley Stadium, London.

Carletto (sapaan akrab Ancelotti) mengungkapkan kegelisahannya dalam wawancara di Marca.

BACA JUGA: Real Madrid Juara Liga Spanyol, Tapi Pemainnya Belum Pesta di Cibeles, Ini Alasannya

’Final Liga Champions merupakan laga yang paling penting dan paling berbahaya. Sebab itu, Anda harus menikmati berada di sini semaksimal mungkin. Ketika kekhawatiran itu terjadi, maka hal itu bisa memperburuk situasi,’’ ucap Ancelotti.

Terlebih dengan ekspektasi besar di pundaknya untuk memenangi trofi Liga Champions ke-15 dalam sejarah Los Merengues (julukan Real).

BACA JUGA: Jalani Laga Terakhir di Final Liga Champions, Begini Kata Reus

’’Kemudian, rasa takut kekalahan itu akan muncul. Karena mencapai final sangatlah sulit. Kami sudah makin dekat dengan itu sehingga ketakutan itu muncul,’’ sambung pelatih dengan koleksi Si Kuping Besar (trofi juara Liga Champions) terbanyak itu.

Meski begitu, pelatih berkebangsaan Italia tersebut tidak menyebut Liga Champions ini sebagai sebuah obsesi pribadi. Sekalipun bagi Real, trofi ini bermakna sangat penting. Di final, tidak peduli apa yang terjadi setelah ini.

Padahal, rasio keberhasilan Ancelotti memenangi Liga Champions lebih besar ketika dia menukangi El Real. Dua kali dia membawa klub ibukota Spanyol tersebut melangkah ke final, dua kali pula dia memenanginya. Yaitu pada 2014 dan 2021.

Bandingkan dengan ketika dia masih menukangi Rossoneri (julukan ACM). Tiga kali dia mampu membawa ACM lolos ke final, hanya dua final yang mampu dituntaskan dengan gelar juara.

Yaitu final Liga Champions edisi 2003 dann 2007. Sementara, pada percobaan ketiganya di final Liga Champions 2005 menghadapi Liverpool FC di Ataturk Olimpiyat Stadyumu, Istanbul, dia harus melihat klubnya kalah adu penalti 2-3 setelah berimbang 3-3 sampai babak perpanjangan waktu.

Meski begitu, gelandang senior Real yang menemani Ancelotti dalam jumpa pers malam itu, Luka Modric, mencoba menenangkan pelatihnya. ’’Tidak ada yang perlu ditakutkan lagi,’’ katanya kepada Ancelotti. (YMP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *