Jelang Pemilu, Presiden Jokowi Ingatkan Rakyat Indonesia Tidak Terpecah Gegara Beda Pilihan

waktu baca 4 menit
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri Harlah ke-78 Muslimat Nu di Stadion Utama GBK, ⁸Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1) pagi.

JAKARTA-KEMPALAN: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Harlah ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1) pagi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengingatkan agar rakyat Indonesia tidak terpecah gegara beda pilihan dalam pemilu.

“Proses pemilu itu sangat penting dan sangat menentukan. Tetapi kita tidak ingin gara-gara pemilu, gara-gara beda pendapat, gara-gara beda pilihan, justru kita saling menghujat. Benar? Tidak boleh saling menghina, tidak boleh saling menjelekkan. Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Selain itu, sambung Presiden Jokowi, sesama ibu pengajian tidak saling sapa, juga tidak boleh. Sesama warga saling berkelahi juga tidak boleh.

“Jangan mau kita diadu domba seperti itu. Jangan mau kita dibentur-benturkan seperti itu. Jangan mau kita dipecah belah seperti itu. Karena apa? Karena yang lebih penting dari semua itu adalah keutuhan bangsa, persatuan bangsa, kerukunan bangsa,” tegasnya.

Presiden Jokowi juga mendoakan Muslimat NU agar selalu guyub, rukun, bersatu untuk kepentingan umat, bangsa, dan negara.

“Saya tahu ibu-ibu itu biasanya lebih semangat. Lebih militan dari bapak-bapak. Benar nggak Bu? Betul ndak?” ujar Presiden Jokowi di hadapan lautan ibu-ibu Muslimat NU yang hadir di Stadion Utama GBK..

“Saya tahu ibu-ibu yang hadir di sini berasal dari seluruh pelosok tanah air Indonesia. Dan banyak lagi yang dari luar negeri, seperti disampaikan Bu Khofifah,” lanjutnya.

Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila, selalu merawat persatuan, kerukunan untuk Indonesia maju. “Muslimat NU memang luar biasa,” katanya.

Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga menyatakan bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan-tantangan dunia, tantangan-tantangan di dalam negeri.

“Kita ingat Covid-19 hampir dua tahun lebih menerpa seluruh dunia. Tapi kita mampu mengatasi kesehatan maupun maupun ekonomi,” katanya.

Padahal, menurut  Presiden Jokowi, sampai saat ini ada 96 negara lain yang belum bisa mengatasi ekonominya. “Kesehatannya bisa diselesaikan, tapi ekonominya belum bisa diselesaikan. Bahkan masuk dalam pasiennya IMF (International Monetary Fund),” ungkapnya.

Untuk itu, kata Presiden Jokowi, kita patut bersyukur. Bahkan Indonesia masuk dalam lima terbaik dunia untuk urusan ekonomi.  “Patut kita syukuri. Semua ini berkat peran seluruh komponen bangsa, termasuk ibu dan bapak-bapak sekalian,” tuturnya.

Pemerintah, menurut Presiden Jokowi,  di tengah keterbatasannya terus berupaya untuk menyejahterakan masyarakat. “Misalnya, di tahun 2023 subsidi dan bansos yang telah kita gelontorkan itu sebesar Rp 443 triliun. Gede sekali,” jelasnya.

Bansos tersebut di antaranya untuk Kartu Sehat BPJS, sehingga untuk ke rumah sakit tidak bayar lagi. Kemudian Kartu Pintar, KIP Kuliah, PKH (Program Keluarga Harapan), dan Kartu Sembako.

“Ya ini tidak semua. Yang diberi PKH hanya 9,9 juta keluarga. Bukan semuanya (280 juta penduduk) diberi. Kalau ibu-ibu Muslimat NU kan sudah sejahtera,” ucap Presiden Jokowi.

Menurutnya, ini semua diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat. Dan momentum ini harus terus kita pertahankan, harus terus kita tingkatkan untuk menggapai cita-cita kita Indonesia Emas di tahun 2045.

Selain itu, seperti biasanya Presiden Jokowi membagikan sepeda kepada yang mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.

Kali ini hadiah itu diberikan kepada ibu-ibu Muslimat NU yang mampu menghafal Pancasila dan menjawab pertanyaan seputar stunting.

Untuk penghafal Pancasila hadiah sepeda diberikan kepada dua orang. Pertama, ibu Rohana dari Pengurus Cabang Muslimat NU Kabupaten Ogan Komering Ulu, Baturaja, Sumatera Selatan. Kedua, ibu Vita Nora Purnamasari dari Fatayat NU Temanggung, Jawa Tengah.

Sedang untuk pertanyan seputar stunting, hadiah sepeda diberikan kepada ibu Agustiah dari Makassar.

Selain dihadiri Presiden Jokowi m dan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, tampak pula hadir di acara ini Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan juga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Tampak pula tokoh lainnya seperti istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yaitu Sinta Nuriyah Wahid beserta putrinya Yenny Wahid. (Dwi Arifin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *