Akibat Rehabilitasi Pipa PDAM, Aspal Menjulang dan Keluarkan Lumpur di Jalan Pasar Kembang
SURABAYA-KEMPALAN: Peristiwa aspal menjulang dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter terjadi di Jalan Pasar Kembang No 41, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari Surabaya. Kejadian ini diketahui terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Selasa (1/8).
Peristiwa aspal menjulang dan kemudian mengeluarkan lumpur hingga ke bahu jalan tersebut, merupakan progres dari rehabilitasi pipa PDAM Surya Sembada, sub pengerjaan Jalan Diponegoro Surabaya. Karenanya, masyarakat diimbau tidak perlu khawatir terkait peristiwa tersebut.
“Saya sampaikan warga tidak perlu khawatir, karena (tanah) yang sudah meletus ini sudah terisi pipa. Jadi tidak ada potensi untuk longsor atau kembali,” kata Manajer Rehab Pipa PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Louis Andilun Gatu saat ditemui di lokasi perbaikan jalan, Selasa (1/8).
Ia menjelaskan bahwa PDAM Surabaya saat ini tengah melakukan rehabilitasi pipa yang sudah berusia puluhan tahun. Salah satunya, yakni rehabilitasi pipa berusia 69 tahun di kawasan Jalan Pasar Kembang Surabaya.
“Kami mengantisipasi pipa itu sudah korosif, makanya pipa itu kami ganti. Karena pipa itu ada di tengah-tengah flyover Pasar Kembang, jadi kita susah untuk melakukan maintenance. Nah, ini merupakan bentuk kami untuk mengganti, merehabilitasi pipa yang sudah lama,” kata dia.
Ia memaparkan terkait insiden tanah menjulang di lokasi titik pengerjaan rehabilitasi pipa PDAM. Di mana sejak Jumat (28/7) malam, di kawasan itu pihaknya telah melakukan pengerjaan rehabilitasi pipa melalui metode Horizontal Directional Drilling (HDD) atau pengeboran terarah horizontal.
“Pipa yang sudah masuk tertanam itu pagi ini (panjang) 144 meter dari 246 meter, jadi kurang 102 meter. Sebenarnya sudah tinggal seperempatnya selesai, tapi ternyata di titik ini (tanah) tidak kuat menahan tekanan pipa, akhirnya meletus, padahal pipa sudah lewat,” papar dia.
Dalam proses pengerjaan pipa, ia menyatakan bahwa memang sejak awal di lokasi ada indikasi air keluar kecil. Air tersebut, kata dia, diperkirakan juga telah mengisi rongga yang mengindikasi jika struktur tanah kurang baik atau berpasir.
Aspal yang menjulang di Jalan Pasar Kembang
“Kita pengeboran di kedalaman 4-5 meter, akhirnya terisi, dia tidak bisa keluar terdorong ke atas begitu pipa masuk. Upaya penanganannya kami lakukan perbaikan hari ini juga. Saya diperintah Pak Dirut hari ini harus menutup,” jelas dia.
Meski demikian, Louis memastikan akan tetap melanjutkan pengerjaan rehabilitasi pipa di Jalan Pasar Kembang. Namun, ia sebelumnya akan kembali mendiskusikan dan mengkaji ulang progres pengerjaan rehabilitasi pipa tersebut.
“Kami akan lakukan metode yang terbaik, tidak lama, akan kami diskusikan dengan tim, kami kaji. Artinya, mana yang benar-benar tidak mengganggu warga,” sebutnya.
Sementara terkait tanah yang menjulang di Jalan Pasar Kembang, Louis juga menyatakan bahwa saat ini sedang dilakukan proses perbaikan. Perbaikan jalan itu diupayakan bisa rampung di hari yang sama.
“Hari ini kami lakukan perbaikan sampai pengaspalan. Kami upayakan hari ini harus selesai. Akan kami bahas lagi untuk penarikan pipa selanjutnya, metode yang terbaik seperti apa,” pungkasnya. (Dwi Arifin)