Wali Kota Eri Cahyadi Ajarkan Wawasan Kebangsaan di Puncak Peringatan HAN 2023
Wali Kota Eri Cahyadi saat menghadiri punvak peringatan HAN 2023 di Balai Pemuda, Senin (31/7).
SURABAYA-KEMPALAN: Pemkot Surabaya sukses menggelar puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 di Balai Pemuda, Senin (31/7). Dalam kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut hadir di tengah ribuan anak-anak pada puncak peringatan HAN 2023.
Eri Cahyadi tak sendiri. Ia juga didampingi oleh jajaran dari DPRD Kota Surabaya, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Maryati Solihah, Bunda Paud Kota Surabaya Rini Indriyani, hingga Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya.
Di puncak peringatan HAN 2023, Eri Cahyadi mengajarkan anak-anak di Kota Surabaya untuk berani dalam segala hal. Baik itu dalam mencari ilmu, menyalurkan aspirasinya, menjaga diri dan melawan perundungan, serta mencegah adanya tindak kekerasan hingga pernikahan dini terhadap anak di lingkungannya.
Dia juga mengajarkan anak-anak di Kota Surabaya soal sejarah kepahlawanan dan wawasan kebangsaan. Tujuannya, agar jiwa nasionalisme anak-anak Kota Surabaya tertanam sejak dini dan menjadi bekal mereka sebagai penerus bangsa Generasi Emas 2045.
“Saya meminta kepada Kepala DP3A-PPKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana) untuk segera meresmikan Sekolah Orang Tua Hebat. Sekaligus kegiatan forum anak di tingkat RW,” kata Eri Cahyadi.
Rencananya, lanjut dia, peresmian Sekolah Orang Tua Hebat itu akan dilaksanakan pada Jumat, (4/8) mendatang. Dalam kesempatan ini, ia juga meminta kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk terus memacu sekolah kebangsaan.
Dengan memacu sekolah kebangsaan, secara tidak langsung anak-anak di Kota Surabaya akan tahu dan lebih mengenal lebih dalam tokoh dan sejarah para pahlawan bangsa. “Kalau sampai ada satu anak saja yang tidak hafal sumpah pemuda, dan tidak tahu pahlawan nasional di Surabaya, itu artinya sekolah kebangsaan kita masih kurang,” ujar Eri Cahyadi.
Maka dari itu, ia meminta Kepala Dispendik Kota Surabaya untuk terus menanamkan wawasan kebangsaan kepada anak-anak di Kota Pahlawan. “Karena itulah tadi saya meminta, semua sekolah SD, dan SMP termasuk PAUD nanti ada studi tour. Maka akan tahu, ini loh makam pahlawan Surabaya, tahu proklamasi, dan sumpah pemuda,” terangnya.
Gelaran fashion show anak-anak ikut memeriahkan puncak acara peringatan HAN 2023.
Eri Cahyadi memastikan, study tour wawasan kebangsaan tidak akan mengganggu pembelajaran akademis. Sebab, study tour itu akan dilakukan di jam kosong ketika hari Sabtu dan Minggu.
“Bukan hanya mendatangi tapi juga diajak untuk meresapi, perjuangan apa yang sudah dilakukan (para pahlawan). Sehingga saya berharap di Generasi Emas 2045 nanti mereka memiliki kemampuan, keyakinan, dan keberanian,” harapnya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA RI) I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang hadir sedara virtual menyampaikan, peringatan HAN 2023 bukan sekadar perayaan untuk bersenang-senang. Akan tetapi, di peringatan HAN 2023 menjadi pengingat bagi bersama untuk memperjuangkan hak-hak anak Indonesia agar terus tumbuh menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.
“Siapapun anak Indonesia, harus sehat, harus sekolah setinggi-tingginya, harus memiliki identitas, terhindar dari kekerasan dan eksploitasi. Selain itu, anak Indonesia harus berpartisipasi aktif bersuara agar didengarkan oleh orang dewasa,” katanya.
Eri Cahyadi Diacungi Jempol
Puncak peringatan HAN 2023 yang digelar di Balai Pemuda kali ini turut diapresiasi oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah. Ai Maryati mengacungi jempol Wali Kota Eri Cahyadi. Menurutnya tema “Stop Kekerasan dan Pernikahan Dini terhadap Anak” adalah pilihan tepat untuk kepentingan anak-anak ke depannya.
“Pak Wali Kota (Eri Cahyadi), kami sepakat sekali dengan tema hari karena memampukan seluruh komponen bangsa untuk memberikan dukungan kepada kita semua, dalam menghentikan praktik kekerasan. Baik itu kekerasan psikis, seksual, bully dan lain-lain,” kata Maryati.
Maryati mengungkapkan, anak Indonesia harus bersih dan sehat dari adanya praktik kekerasan. Inisiasi yang dilakukan oleh Wali Kota Eri Cahyadi tersebut juga sudah sesuai dengan visi Indonesia Generasi Emas tanpa kekerasan.
Tak lupa, Maryati juga memberikan apresiasi kepada Wali Kota Eri yang telah berhasil membawa Surabaya meraih predikat Kota Layak Anak Utama.
“Tentu, ini adalah juga menjadi kado bagi seluruh SKPD yang sudah bekerja di bawah kepemimpinan wali kota kita Pak Eri, serta Bunda PAUD (Rini Indriyani) yang terus bahu membahu memberikan dukungan, sarana, dan ruang strategis untuk kepentingan anak-anak di Kota Surabaya,” tuturnya.
Maryati menambahkan, capai-capai tersebut selaras dengan program nasional dan sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan pada tahun 2019. Saat itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya ruang lingkup pemberdayaan perempuan dan perlindungan terhadap anak, diantaranya yaitu memampukan ekonomi perempuan dan pengasuhan positif terhadap anak-anak di Indonesia.
“Saya kira ini adalah pokok yang penting, sehingga kalau di level hulunya ini sebelum menjadi keluarga yang baik, dan sebelum menjadi pengantin itu juga harus terbimbing. Ini yang terus kita dorong, sebagai bentuk komitmen bahwa keluarga harus bisa memberikan pengasuhan yang terbaik,” pungkasnya. (Dwi Arifin)