Gubernur Khofifah: Jangan Ada Kekerasan dan Perundungan Selama MPLS

waktu baca 5 menit
Gubernur Khofifah Indar Parawansa foto bersama peserta MPLS.

SURABAYA-KEMPALAN: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar tidak ada tindakan  kekerasan atau perundungan selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa SMA, SMK, dan SLB Negeri dan Swasta di Jawa Timur.

Hal itu tertuang dalam  Ikrar Pelajar Anti Kekerasan dan Anti Perundungan yang dibacakan perwakilan peserta MPLS. Menurut Khofifah, ikrar ini sangat penting untuk memastikan bahwa MPLS dilakukan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan.

“Ikrar yang diucapkan oleh peserta MPLS tadi juga mengikat para siswa senior, mentor maupun  guru. Artinya tidak ada kekerasan yang ditolerir  baik yang dilakukan oleh senior, mentor maupun  guru,” kata Gubernur Khofifah saat Apel Pembukaan MPLS serentak untuk SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta se-Jatim  yang dipusatkan di SMK Negeri 5 Surabaya, Senin (17/7) pagi.

Khofifah mengatakan, lewat MPLS yang menyenangkan, maka siswa bisa merasa dan menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman sebagai taman pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga, para siswa bisa menimba ilmu dan membentuk karakter dengan baik dan menyenangkan.

Selain itu, ia juga meminta para guru untuk mendidik siswa dengan kesantunan. Sebab, para siswa yang mengikuti  MPLS kali ini kelak akan menjadi pemimpin negeri pada saat Indonesia Emas 2045. 

“Penguatan karakter dibutuhkan agar siswa taat pada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, taat  kepada orang tua dan taat kepada  guru. Bahkan Rosulullah juga bersabda, bukan umatku kalau yang muda tidak menghormati yang tua, dan yang tua tidak menyayangi yang muda. Saya ingin siswa junior menghormati seniornya dan guru-gurunya, serta siswa senior menyayangi juniornya. Semua hidup penuh kasih sayang, anti kekerasan dan perundungan,” katanya. 

Melalui sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan, Khofifah berharap para peserta didik bisa mendapatkan ilmu  yang manfaat dan pembentukan karakter yang baik  bagi dirinya, keluarganya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sehingga mereka akan mampu mengisi peran-peran penting pada saat Indonesia Emas 2045.

“Saya juga berpesan untuk anak-anak agar jangan pernah mendekati narkoba. Untuk bisa meraih kesuksesan, anak-anak harus sehat fisik dan sehat rohani serta  memiliki ilmu pengetahuan luas,” tegasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyerahkan piagam penghargaan kepada lima Siswa SMA Negeri 2 Surabaya atas prestasinya meraih medali emas dalam Japan Design, Idea & Invention Expo 2023. Prestasi tersebut berhasil diraih usai mengusung inovasi The Elderly Monitoring System with Artificial Intelligent (EMS-AI) 2.0.

“Terima kasih kepada lima siswa dari SMAN 2 Surabaya. Mereka menyiapkan format untuk akses kontrol lansia melalui AI,” ujarnya.

Khofifah menambahkan, saat ini AI memang tengah berkembang pesat. Banyak yang terkesima dengan kecanggihan AI. Namun di saming itu dunia juga akan segera memasuki era Metaverse.

“Untuk itu kita juga harus mulai mengenali metaverse. Kita harus bisa beradaptasi dengan percepatan ekosistem digital,” katanya. 

Selain itu, dalam Apel Pembukaan MPLS serentak ini Gubernur Khofifah juga memimpin penanaman pohon serentak. Setiap sekolah menanam  2 pohon sehingga total pohon yang ditanam serentak sebanyak 8.736 pohon. Dua pohon yang ditanam oleh Gubernur Khofifah di SMKN 5 Surabaya berjenis Alpukat Aligator dan Mangga Gadung.

Selain itu, dilaksanakan pula pemberian santunan kepada anak yatim secara serentak. Setiap sekolah menyantuni 10 anak yatim dengan total keseluruhan sebanyak 23.449 anak yatim. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai mengatakan, ada beberapa sekolah yang sudah lebih dulu melaksanakan MPLS, ada juga yang belum. 

“Terutama sekolah swasta. Ada yang masih proses menerima peserta didik baru sehingga hari ini belum melaksanakan MPLS. Ada juga yang penerimaannya sudah lebih dulu dan melaksanakan MPLS lebih dulu,” jelasnya.

Aries menambahkan, sebagai sarana kontrol pelaksanaan MPLS, setiap sekolah diharuskan melaporkan kegiatan MPLS setiap harinya kepada cabang dinas di setiap kabupaten/kota.

“Jadi apapun hasilnya, sekolah harus mengupdate setiap hari, melaporkan melalui cabang dinas di tiap kabupaten/kota. Bila ada pelanggaran, terjadi kekerasan atau perundungan, akan kita tindak tegas sekolahnya,” tegas Aries.

Pecahkan Rekor MURI

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMA/SMK/SLB Negeri/Swasta Tahun 2023 yang diselenggarakan serentak oleh  Pemprov Jatim tersebut  berhasil meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai MPLS dengan peserta sekolah terbanyak.

Berdasarkan Surat Keputusan dari MURI Nomor 11.070/R.MURI/7/2023, Pemprov Jatim menjadi pemecah rekor sebagai Pemrakarsa dan Penyelenggara MPLS Jenjang SMA, SMK, dan SLB serentak dengan peserta sekolah terbanyak. 

Total ada 3.395 sekolah yang mengikuti MPLS serentak. Dengan rincian 710 SMA/SMK Negeri dan 2.498 SMA/SMK Swasta. Kemudian diikuti juga oleh 187 SLB Negeri dan Swasta. 

Piagam Penghargaan MURI diserahkan langsung oleh Representatif MURI Sri Widayati kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Dinas Pendidikan Prov Jatim Aries Agung Paewai pada acara Apel Pembukaan MPLS serentak di SMK Negeri 5 Surabaya, Senin (17/7).

“Ada sebanyak 3.395 sekolah yang mengikuti MPLS serentak kali ini, dan ternyata ini menjadi yang terbanyak dan memecahkan Rekor MURI,” tegas Gubernur Khofifah. 

“Selain yang ikut MPLS hari ini, ada juga sebanyak 1.009  sekolah yang pelaksanaannya tidak serentak. Ada yang mendahului ada juga yang belum,” katanya. 

Turut hadir pada acara tersebut, antara lain Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Perwakilan MURI, Kepala Bakesbangpol Jatim, Karo Perekonomian, Ketua Kadin Jatim, Ketua PGRI Jatim, Ketua Dewan Pendidikan Jatim, dan Ketua Komnas Pendidikan Jatim. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *