FIFA Terkejut dengan Kualitas Wasit di Indonesia
SURABAYA-KEMPALAN: Federasi Sepakbola Dunia, FIFA terkejut dengan kurangnya kualitas wasit di Indonesia karena hanya ada 16 wasit yang lolos kualifikasi FIFA.
Keterkejutan FIFA ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Ferry Paulus.
Ferry mengungkapkan bahwa perwakilan FIFA terkejut karena dari 160-an orang wasit yang diseleksi, hanya terdapat 18 nama saja yang berhasil lolos kualifikasi.
Seleksi wasit ini dilakukan PSSI untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebelum menggelar Liga 1 musim 2023-2024.
Peningkatan kualitas SDM wasit ini dilakukan karena PSSI berencana menerapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR) pada bulan Januari 2024, di pertengahan musim Liga 1 23/24 nanti.
Demi mewujudkan hal ini, PSSI kemudian mendatangkan perwakilan FIFA untuk melakukan seleksi wasit serta verifikasi kualitas lapangan stadion untuk penerapan teknologi VAR tahun depan.
“Tadi sudah kita bicarakan, hari ini ini orang FIFA datang untuk verifikasi.” kata Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus.
“Ada tiga sekuens, yaitu persiapan sudah masuk dalam fase babak baru implementasi, Implementasi yang baru itu peningkatan SDM, pelatihan, wasit, dan lain-lain. Memang yang menjadi perhatian FIFA itu terus mengawal kita.” tambah pria kelahiran 1964.
Namun, selama proses seleksi, ternyata ada satu hal yang membuat FIFA terkejut, yaitu dari 160-an wasit, hanya ada 18 nama yang memenuhi kualifikasi.
Hal ini tentu tidak mengejutkan karena klub-klub di Liga 1 memang sudah sering mengeluh kualitas wasit di Liga 1.
banyak klub yang mengajukan protes ke PT LIB dan PSSI karena merasa dirugikan wasit yang mengeluarkan keputusan kontroversial saat memimpin pertandingan.
“Seleksi wasit juga sudah berjalan. FIFA juga sempat terkejut karena dari 160-an wasit, hanya 18 yang lolos, Hal ini yang jadi perhatian FIFA, apakah 18 orang ini betul-betul sesuai dengan kualifikasi.” kata Ferry.
Saat ditanya terkait peluang PSSI dan PT LIB untuk memakai jasa wasit luar negeri untuk menutup kurangnya kualitas wasit di Indonesia
Ferry menjawab bahwa PSSI bahwa belum memiliki pemikiran sejauh itu. Pria berusia 59 tahun itu berkata bahwa PT LIB dan PSSI masih menunggu umpan balik dari departemen kompetisi.
“Belum bisa dibicarakan karena memang masih tahap awal. Jadi baru di pembahasan detail kualifikasi yang diharapkan karena belum ada umpan balik hasil seleksi tadi dari departemen kompetisi. Mungkin dalam satu-dua minggu ke depan akan terang benderang.” tutup Ferry Paulus.
(*) Edwin Fatahuddin
