Puisi-Puisi Minggu Ini Herry Lamongan

waktu baca 2 menit
Herry Lamongan saat membacakan puisi. Foto: tangkapan layar youtube.com

KEMPALAN: MELENGKAPI esai pendek tokoh kita, saya sertakan puisi dan guritan (puisi bahasa Jawa), karya tokoh sastra minggu ini. Berikut puisi dan guritannya.

Herry Lamongan
SURABAYA MALAM HARI
keremangan setelah matahari
rebah pelahan menimpa jalan-jalan
lalu adzan lalu lampu-lampu
menyertai Surabaya memerangi gelap langit

dalam plaza dan hotel-hotel
masih kuyupkah dalam ingatan
darah arek-arek yang menyeka kemerdekaan
atau hanya kemarau
berdebu pada tugu dan bayangannya?

orang-orang pulang menuju adzan
meniti pijar demi pijar hening langit
orang-orang pergi menunda sepi
melupakan rumah plaza dan hotel-hotel

menikmati malam Surabaya
aku merasa siang sejauh melangkah
sementara keperkasaan November
tinggal beku pada bentang spanduk
mempersunyi gemuruh Surabaya
yang tumbuh dari curah darah arek-areknya

1989

*

Herry Lamongan
KOTA YANG PADAM

jula-juli dihempas di tepi jalan
kota lantas hitam diam-diam
lenyap ingatankah Surabaya
hingga jatidiri dalam tubuhnya
sengaja ia campakkan ke trotoar

o langit jelaga
menandai irama besutan itu terlunta-lunta
luka tanpa rumah
dipaksa pergi karena taklagi fasih melagukan harta

ya, kota pelahan padam. penyair melihat
gerhana dalam rumah
membaca jejak ludruk melintas di kakilima
di bawah iklan, gedung-gedung tinggi
dan sepotong purnama tanpa arti.
o Surbaya yang amat rindu disebut metropolitan
demi hiruk nyala jam ia suka jadi legam

benar! mungkin Surabaya telah sakit jiwa
nyata dari layaknya yang terasa ganjil
yang dengan cara gila melolos budaya sendiri
untuk ditukar benda asing yang miskin warna
pandanglah!
ia berjingkrak-jingkrak kini
sambil mengencingi wajahnya sendiri

hari ini purnama dan matahari mengelam
di atas Surabaya
penyair memejamkan sajaknya
di kota yang lantas hitam diam-diam

14 Mei 1991

*

Herry Lamongan
LINCAK DHOYONG

ngedhep wedang kopi
ing lincak dhoyong
rembulan rampung candrakirana
wingi sore

tritisan sinuluhan konang
saka plataran,
tawang abyor lintang
madhangi pakeliran

”pageblug isih gemonthang
sadalan-dalan
riwe adhem isih tumetes
saparan-paran”

nyruput wedang
ing lincak dhoyong ing tritisan
gurit waspa mentiyung saka ngawiyat
netra kaca-kaca manah kaca-kaca.
bawana medhar sabda
sabdane korona

28.08.2021

*

Herry Lamongan
SAKA MANCA

teka saka manca ing sawiji sasi
nyekoki, nandangi sapepada
nganti seseg nganti lungkrah

saka loro nular sepuluh
saka satus nular sewu
nganti maewu-ewu.
ndungkap warsa kapindho
ora kaetung
pira gunggung pasareyan
sembujung saindenge ndonya
dening pandemi

rinasa buwana tintrim
koncatan akeh sedulur
kelangan kabeh dhayoh.
pendhak surup
pendhak esuk
susul sumusul
kabar duhkita saka toa
ing pucuk menara

30.08.2021

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *