Puisi-Puisi Minggu Ini Herry Lamongan
KEMPALAN: MELENGKAPI esai pendek tokoh kita, saya sertakan puisi dan guritan (puisi bahasa Jawa), karya tokoh sastra minggu ini. Berikut puisi dan guritannya.
Herry Lamongan
SURABAYA MALAM HARI
keremangan setelah matahari
rebah pelahan menimpa jalan-jalan
lalu adzan lalu lampu-lampu
menyertai Surabaya memerangi gelap langit
dalam plaza dan hotel-hotel
masih kuyupkah dalam ingatan
darah arek-arek yang menyeka kemerdekaan
atau hanya kemarau
berdebu pada tugu dan bayangannya?
orang-orang pulang menuju adzan
meniti pijar demi pijar hening langit
orang-orang pergi menunda sepi
melupakan rumah plaza dan hotel-hotel
menikmati malam Surabaya
aku merasa siang sejauh melangkah
sementara keperkasaan November
tinggal beku pada bentang spanduk
mempersunyi gemuruh Surabaya
yang tumbuh dari curah darah arek-areknya
1989
*
Herry Lamongan
KOTA YANG PADAM
jula-juli dihempas di tepi jalan
kota lantas hitam diam-diam
lenyap ingatankah Surabaya
hingga jatidiri dalam tubuhnya
sengaja ia campakkan ke trotoar
o langit jelaga
menandai irama besutan itu terlunta-lunta
luka tanpa rumah
dipaksa pergi karena taklagi fasih melagukan harta
ya, kota pelahan padam. penyair melihat
gerhana dalam rumah
membaca jejak ludruk melintas di kakilima
di bawah iklan, gedung-gedung tinggi
dan sepotong purnama tanpa arti.
o Surbaya yang amat rindu disebut metropolitan
demi hiruk nyala jam ia suka jadi legam
benar! mungkin Surabaya telah sakit jiwa
nyata dari layaknya yang terasa ganjil
yang dengan cara gila melolos budaya sendiri
untuk ditukar benda asing yang miskin warna
pandanglah!
ia berjingkrak-jingkrak kini
sambil mengencingi wajahnya sendiri
hari ini purnama dan matahari mengelam
di atas Surabaya
penyair memejamkan sajaknya
di kota yang lantas hitam diam-diam
14 Mei 1991
*
Herry Lamongan
LINCAK DHOYONG
ngedhep wedang kopi
ing lincak dhoyong
rembulan rampung candrakirana
wingi sore
tritisan sinuluhan konang
saka plataran,
tawang abyor lintang
madhangi pakeliran
”pageblug isih gemonthang
sadalan-dalan
riwe adhem isih tumetes
saparan-paran”
nyruput wedang
ing lincak dhoyong ing tritisan
gurit waspa mentiyung saka ngawiyat
netra kaca-kaca manah kaca-kaca.
bawana medhar sabda
sabdane korona
28.08.2021
*
Herry Lamongan
SAKA MANCA
teka saka manca ing sawiji sasi
nyekoki, nandangi sapepada
nganti seseg nganti lungkrah
saka loro nular sepuluh
saka satus nular sewu
nganti maewu-ewu.
ndungkap warsa kapindho
ora kaetung
pira gunggung pasareyan
sembujung saindenge ndonya
dening pandemi
rinasa buwana tintrim
koncatan akeh sedulur
kelangan kabeh dhayoh.
pendhak surup
pendhak esuk
susul sumusul
kabar duhkita saka toa
ing pucuk menara
30.08.2021
Editor: DAD