Dikhianati, Iwan Bule “ditusuk dari Belakang” oleh Anggota PSSI?
JAKARTA-KEMPALAN: Pengamat Sepakbola, Tommy Welly mengklaim bahwa Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan telah “ditusuk” dari belakang oleh anggotanya sendiri.
Hal itu diungkapkan oleh Tommy Welly karena melihat banyak anggota dan Exco PSSI yang memiliki agenda sendiri-sendiri dan tak selaras dengan ketum PSSI Iwan Bule.
Menurut pria yang akrab disapa Bung Towel itu, terpecahnya kubu di PSSI karena adanya pengumuman percepatan pelaksanaan Kongres Luar Biasa yang rencananya akan diadakan di awal tahun 2023.
Memang dalam satu bulan terakhir, Muhammad Iriawan sudah jarang didampingi oleh bawahannya di PSSI saat menghadiri beberapa acara, termasuk saat memantau persiapan Timnas di Piala AFF 2022.
“Saya mau sharing info A1 kepada teman-teman Gocek Bung Towel. Jadi pada saat Indonesia memulai kampanyenya di Piala AFF 23 Desember lalu, lawan Kamboja, di tengah perjuangan awal Timnas Indonesia ternyata ada pengkhianatan, ada manuver busuk yang dilakukan oleh Sekjen PSSI dan salah satu Exco PSSI.” kata Bung Towel pada saluran YouTube pribadinya.
“Di hari yang sama, di FX Senayan, Sekjen PSSI bersama salah satu Exco mengumpulkan para voters tanpa diketahui ketua umumnya. Padahal, secara organisasi yang namanya Sekjen itu diangkat dan diberhentikan ketua umum PSSI. Jadi, artinya sekjen itu pastilah dan haruslah orangnya ketua umum, tapi yang terjadi ada upaya menggembosi ketua umum oleh Sekjen dan Exco.” tambah Bung Towel.
“Kebusukan-kebusukan inilah yang mau saya ceritakan agar publik tahu betapa perilaku elite sepakbola kita masih seperti itu. Apalagi akan ada KLB di awal tahun atau Kongres Biasa.” ucapnya.
“Kalau Sekjen pasti sudah tahu, kalau Exco saya sebut saja inisial JR. Mereka mengumpulkan voters dari kalangan Asprov, yang khususnya Asprov dari Sumatra. Tentu arahnya menggiring mereka ke Kongres Biasa dan KLB.” tambah pria kelahiran 1971 Itu.
“Motifnya tentu kalau bisa mengumpulkan suara, itu yang akan ditawarkan kepada pihak lain peminat jadi ketua umum PSSI. Itulah manuvernya, itulah kasak-kusuknya, itulah kebusukannya karena di situ mengarahkan calon ketua umum kepada yang lain.” kata alumni Universitas Padjajaran itu.
“Buat saya ini sikap yang tidak terpuji, pengkhianatan dalam organisasi, menusuk dari belakang, manuver busuk mementingkan diri sendiri dengan tujuan mengincar Wakil Ketua Umum PSSI di periode yang akan datang. Seperti itulah atmosfer sepakbola Indonesia, yang seharusnya bagi saya seharusnya sudah di persona non grata-kan.” tutup Bung Towel.
(*) Edwin Fatahuddin
