Waspada! Gejala Kecurangan Pilpres Sudah Dimulai
KEMPALAN: CURANG adalah sebuah penyakit masyarakat yang akan menurunkan kredibilitas bagi yang melakukannya. Namun bagi sebagian orang curang, adalah sebuah keniscayaan, karena kalau tidak berbuat curang maka dia tidak akan mendapatkan keuntungan. Sehingga curang menjadi sebuah kebiasaan.
Pelaku kecurangan biasanya menganggap bahwa kecurangan adalah sebuah tradisi yang dianggap lumrah, sehingga baginya melakukan kebohongan untuk menutupi kecurangannya akan dilakukan secara berulang – ulang. Hal ini dikarenakan agar orang lain memaklumi perbuatan kecurangannya.
Kecurangan dan kebohongan merupakan sebuah rangkaian yang selalu ada. Kecurangan akan dimulai dengan kebohongan berulang berulang demi membuat orang lain memaklumkan kecurangan yang akan dilakukan. Kebohongan berulang ulang demi memaklumkan kecurangan itulah yang dianggap sebagai post truth.
Jujur adalah lawan dari kebohongan dan kecurangan. Pilpres 2024 nampaknya akan menjadi peristiwa berulang kontetasi kejujuran melawan kebohongan dan kecurangan yang pernah terjadi di tahun 2019. Yang membedakan dugaan kecurangan tahun 2019 dilakukan melalui sistem perhitungan akhir, sedang tahun 2024, terindikasi kecurangan sudah dimulai dari proses menuju arena kontestasi dan bahkan mungkin nanti pada saat proses pelaksanaan dan perhitungan suara.
Mengapa bohong dan curang harus dilakukan? Karena ini berkaitan dengan ketakutan dan kecemasan akan hilangnya sesuatu yang sudah dimiliki atau sudah dirasakan kenyamanannya, misalkan kalau kita cenderung menganggap bahwa menjual barang yang tidak asli dengan mengatakan asli akan menghasilkan keuntungan berlipat, maka curang dan menipu akan kita lakukan, mengapa? Karena ternyata dengan menipu kita akan mudah menghasilkan banyak keuntungan.
Para pelaku kecurangan dan penipuan dalam konteks korporasi tentu tak akan bekerja sendirian. Mereka akan menggunakan seluruh instrumen yang bisa dimanfaatkan untuk memaklumkan kecurangan dengan kebohongan berulang – ulang. Hal yang sama juga terjadi dalam dunia politik, seperti pada arena Pilpres 2024.
Intrik dan kelicikan yang dikemas melalui kebohongan akan menjadi menu sehari hari yang dapat kita saksikan menuju proses kecurangan Pilpres 2024.