Montagu Bekas Jajahan Belanda dan Inggris yang Tetap Terjaga Hingga Saat Ini

waktu baca 5 menit
ILUSTRASI: Foto: actualidadliteratura.com

KEMPALAN: JULIET mengirim seorang utusan untuk menemui Romeo. Tapi sang utusan tak berhasil menemuinya. Romeo malah menerima kabar, sang kekasih meninggal.

Romeo berlari ke rumah sang pujaan (catatan- Tahun 1990 saat Belgia vs Spanyol (21/6/) 1-2, di Stadio, Marcantonio, Bertogodi, Verona, saya kebetulan meliput laga itu. Esoknya saya ikut tour Romeo-Juliet). Usaha Romeo tidak mudah untuk melihat sang kekasih.

Paris, seorang keluarga Juliet dari klan Capulet, menghadang. Romeo tak tinggal diam, ia menikamnya.

Di hadapan jenazah Juliet, Romeo bersumpah untuk sehidup semati. Maka ditenggaklah racun yang sudah ia bawa. Matilah Romeo.

BACA JUGA: Piala AFF, Dali Taher: Anak-anak Luar Biasa, tapi Jangan Terlena…

Namun ternyata Juliet belum meninggal. Melihat sang pujaan terkapar tak bernyawa, Juliet mengambil pisau yang dipakai oleh sang kekasih membunuh Paris, ditikamkan ke jantungnya. Maka sepasang kekasih itu pun berpulang bersama.

Begitulah kisah yang dituliskan oleh William
Shakespeare. Tragis dan memilukan. Yang sebelumnya sudah dituliskan sebagai sajak The Tragical History of Romeus and Juliet oleh Arthur Brooke tahun 1562.

Montagu City
Namun saya tidak ingin menulis ulang atau sejenisnya. Romeo-Juliet itu hanya berkait dengan nama kota kecil Montagu, karena Romeo berasal dari klan Montagues atau Montagu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *