Politik Rasional Versus Politik Transaksional
KEMPALAN: WACANA tentang demokrasi tentu tak akan ada habis – habisnya, apalagi bila dikaitkan dengan hegemoni kelompok.
Dalam tradisi demokrasi dimana suara terbanyak menjadi pemenang, tentu upaya menghegemoni kelompok masyarakat menjadi sebuah keharusan.
Dalam demokrasi mensyaratkan kalau menginginkan hasil yang baik maka masyarakat harus dididik secara baik dalam menentukan pilihan pilihan politiknya.
Pilihan pilihan politik yang baik bisa didapatkan bila masyarakat memiliki kecerdasan hati nurani dan akal pikirannya. Tanpa itu Demokrasi hanya akan dipenuhi dengan praktik kotor memanipulasi suara rakyat.
BACA JUGA: Pilpres 2024, Memerdekakan Indonesia Kembali Atau Terjajah Lagi?
Disinilah pentingnya para intelektual memberi penyadaran dan pendidikan tentang politik rasional kepada masyarakat.
Gramsci mensinyalir bahwa telah terjadi hegemoni oleh kekuasaan, sehingga masyarakat menjadi tidak rasional lagi dalam menentukan pilihan politiknya. Pilihan pilihan politik masyarakat ditentukan oleh hegemoni informasi yang disebarkan oleh kekuasaan. Disaat yang sama itulah masyarakat akan sangat transaksional. Masyarakat akan mensyaratkan sesuatu terhadap pilihan pilihannya.