Valencia Panggung Penentu Quartararo-Bagnaia
VALENCIA-KEMPALAN: Musim lalu kemenangan di Grand Prix MotoGP Valencia tidak mampu menolong pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia untuk menyabet gelar juara dunia. Sebab, sebelum di Valencia saat itu, gelar juara dunia sudah jadi milik pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo.
Musim ini, sekali lagi lintasan Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, akan jadi saksi persaingan antara Bagnaia dan Quartararo. Bedanya, kemenangan di Ricardo Torno dua pekan ke depan (6/11) bisa melambungkan nama Pecco (julukan Bagnaia) sebagai kampiun MotoGP musim ini.
Sukses yang sekaligus bakal mengubah peruntungannya dalam persaingan melawan El Diablo (julukan Quartararo). Setelah memenangi Grand Prix MotoGP Malaysia di Sepang International Circuit, Sepang, Minggu (23/10), Bagnaia kokoh di puncak klasemen pembalap MotoGP.
BACA JUGA: Bawa Ducati Juara Konstruktor MotoGP 2021, Bak Hadiah Pecco yang Tertukar
Dengan mengoleksi 258 angka, Pecco terpaut 23 poin dari Quartararo yang juga naik podium ketiga di Sepang. Di atas kertas, cukup finis di posisi ke-13 saja sudah menempatkan pembalap berkebangsaan Italia tersebut sebagai pemenang MotoGP musim ini.
Bahkan ketika Quartararo naik ke podium tertinggi sekalipun. Dikutip dari laman Motosan, Quartararo tidak akan membiarkan Pecco dengan mudah memenangi Grand Prix Valencia sekaligus mengukuhkan diri sebagai juara dunia musim ini.
’’Kami akan datang ke Valencia dengan membawa misteri. Apapun bisa terjadi. Meski begitu, sirkuti di Ricardo Torno adalah sirkuit yang tidak saya sukai,’’ ungkap Quartararo yang hanya sekali naik podium di Valencia sepanjang berkarier di balap motor MotoGP itu.
BACA JUGA: Demi Triple Crown, Quartararo Tetap Berambisi jadi yang Tercepat
Itu pun dia hanya mampu menempati podium kedua pada MotoGP musim 2019. Musim lalu, dia harus terlempar ke posisi kelima. ’’Hal terpenting yang harus saya lakukan adalah memenanginya, dan baginya (Pecco) itu akan membuatnya menjalani balapan yang sulit,’’ sambung pembalap berkebangsaan Prancis itu.
Bos Ducati Paolo Ciabatti pun konfiden gelar juara dunia tahun ini jadi milik murid Valentino Rossi itu. Di Valencia, Ciabatti bahkan konfiden Pecco mampu memenanginya sendiri tanpa harus bantuan strategi team order dari Ducati.
’’Saya sudah bisa membayangkan balapan itu. Saat Fabio (Quartararo) tidak menyentuh garis finis di posisi terdepan, kami tetap juara. Walaupun Quartararo finis di posisi kedua, Pecco masih bisa tetap jadi juara,’’ klaim Ciabatti dikutip dari laman Speedweek. (Yunita Mega Pratiwi)