Bank Indonesia: Pekan Ini Aliran Modal Asing Sebesar Rp3,01 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan Indonesia

waktu baca 2 menit
Ilustrasi Rupiah (shutterstock)

JAKARTA-KEMPALAN: Pada pekan ini, modal asing yang dicatat oleh Bank Indonesia ke pasar keuangan adalah sebesar Rp3,01 triliun.

Dilansir dari IDXChannel, berdasarkan data transaksi yang tercatat pada tanggal 15 hingga 18 Agustus 2022 beli neto adalah sebesar Rp3,01 triliun yang terdiri atas pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp0,78 triliun dan pasar saham sebesar Rp2,23 triliun.

“Nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,01 triliun terdiri dari beli neto Rp0,78 triliun di pasar surat berharga negara (SBN) dan beli neto Rp2,23 triliun di pasar saham,” jelas Erwin dikutip dari Tribun, Sabtu (20/8/2022).

Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, secara keseluruhan menjelaskan bahwa terdapat modal asing yang masuk (neto) ke pasar saham sejak Januari hingga 18 Agustus 2022 sebesar Rp60,14 triliun.

Namun, modal asing yang keluar (neto) dari pasar SBN lebih besar, yaitu mencapai sebesar Rp123,03 triliun.

Imbal hasil yang dicatat oleh BI atau disebut yield SBN Indonesia tenor sepuluh tahun mengalami kenaikan sebesar 7,03 persen. Selain itu, pada US Treasury AS tenor sepuluh tahun di obligasi juga mengalami kenaikan, yaitu yield-nya sebesar 2,882 persen.

Sedangkan, untuk premi credit default swap (CDS) dalam 5 tahun terakhir naik dari sebesar 95,36 bps per 12 Agustus 2022 menjadi ke level 105,41 basis poin atau bps per 18 Agustus 2022.

“Bank Indonesia akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ucap Erwin.

Di samping itu, walaupun modal asing masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp3,01 triliun, inflow itu tidak dapat mengangkat rupiah yang justru terkoreksi 1,2 persen dalam sepekan terakhir.

Dalam sepekan, nilai tukar rupiah melemah sebesar 170 poin walaupun dana asing mengalir ke pasar keuangan Indonesia.

Dilansir dari Katadata, menurut Reny Eka Putri Analis Bank Mandiri, selama sepekan terakhir volatilitas rupiah dipengaruhi dengan sentimen baik dari internal maupun eksternal. (Arlita Azzahra Addin)

Editor: Reza Maulana Hikam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *