Gubernur BI: Nilai Tukar Rupiah Mata Uang Paling Stabil di Dunia
JAKARTA-KEMPALAN: Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan bahwa mata uang yang paling stabil di dunia adalah nilai tukar rupiah. Padahal, kondisi ekonomi yang sedang dihadapi saat ini adalah tidak pasti.
BI mengklaim bahwa pihaknya akan terus menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah agar inflasi tetap rendah serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami terus lakukan stabilisasi nilai tukar rupiah dan alhamdulillah nilai tukar rupiah kita termasuk yang paling stabil di dunia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan juga pengendalian inflasi,” ujar Warjiyo dikutip dari Kompas, Jum’at (19/8/2022).
Untuk menjaga laju inflasi, upaya atau langkah yang dilakukan BI adalah dengan menetapkan kebijakan moneternya agar stabilisasi dari nilai tukar tetap terjaga.
“Kami juga mengelola likuiditas cukup dan untuk sementara ini kami masih bisa mempertahankan suku bunga rendah 3,5 persen,” tuturnya.
Bank Indonesia juga mengarahkan kebijakan makroprudensialnya, seperti pasar uang, ekonomi syariah, sistem pembayaran, hingga UMKM untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebagai informasi, tingkat inflasi harus dijaga supaya daya beli masyarakat tidak turun sehingga pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga.
“BI terus akan mengarahkan kebijakan-kebijakan kami untuk memastikan stabilitas inflasi, stabilitas nilai tukar bersama mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Warjiyo.
Dilansir dari AntaraJambi, selain stabilisasi nilai tukar BI juga akan mengelola likuiditas yang cukup dan sementara waktu akan mempertahankan suku bunga acuan dalam level rendah, yaitu sebesar 3,5 persen.
Warjiyo menyampaikan apresiasinya kepada pihak terkait, seperti Airlangga Hartarto Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sebagai Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan juga kepada seluruh para menteri, gubernur, bupati, dan walikota yang telah bekerja keras untuk mengendalikan inflasi.
Untuk mengendalikan inflasi pangan yang terjadi, mendorong produksi, dan juga mendukung ketahanan pangan nasional, perlu langkah bersama agar dapat memperkuat kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu BI serta pemerintah pusat dan juga daerah menciptakan gerakan sebagai pengendalian inflasi yang dimulai sejak Agustus 2022.
“BI terus akan mengarahkan kebijakan-kebijakan kami untuk memastikan stabilitas inflasi, stabilitas nilai tukar bersama mendorong pertumbuhan ekonomi,” tuturnya. (Arlita Azzahra Addin)
Editor: Reza Maulana Hikam
