Magnet Kuat Anies di Resepsi Perkawinan Putrinya

waktu baca 6 menit
Resepsi pernikahan putri Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, (Jum'at/27 Juli 2022), Putri Duyung Resort, Ancol.

KEMPALAN: Resepsi perkawinan terbesar sepertinya yang diadakan pasca pandemi Covid-19 di negeri ini. Anies Baswedan mantu anak pertamanya. Mutiara Anissa Baswedan, anak perempuan satu-satunya. Dipersunting pemuda tampan semampai Ali Saleh al-Ghuraibi. Menikah hari Jum’at pagi, dan malam harinya resepsi pesta perkawinan itu dimulai.

Pesta tiga hari tiga malam. Dimulai Jum’at, Sabtu dan Minggu. Tidak cuma sekali pesta itu diadakan, tapi tiga sesi. Pagi, siang/sore dan malam harinya. Yang dimulai dari aqad nikah Jum’at pagi, dan dilanjut malam harinya dperuntukkan untuk pejabat negara, mulai presiden/wakil presiden dan para menteri pada kabinet Indonesia Maju , serta pejabat tinggi negara, ketua umum partai politik. Tampak juga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Wakil Presiden Yusuf Kalla (JK) hadir. Pesta dengan busana Jawa dipilih dikenakan. Anies memang kental dengan kultur Jawa, khususnya Yogyakarta.

Begitu pula pesta selanjutnya, seperti ada pengelompokkan untuk kalangan tertentu. Itu agar tidak terjadi pengumpulan massa dengan jumlah besar. Sekaligus untuk beramah tamah antarkawan atau mereka yang sudah dikenal namanya tapi belum pernah jumpa. Saya kebagian diundang Minggu siang, jam 14.00-15.30. Tapi kesudahan acara molor, sampai saat saya meninggalkan area pukul 15.15 an, antrian panjang tamu undangan tampak mengular untuk memberi penghormatan pada mempelai berdua. Bisa saja sampai maghrib pun antrian itu belum mau berakhir.

Padahal malam harinya (Minggu malam) masih dihelat rangkaian terakhir dari resepsi. Entah kelompok mana lagi yang diundangnya itu. Tidak bisa dibayangkan betapa lelahnya kedua mempelai dan tentunya pendampingnya. Saat menyalami para tamu undangan, tampak Pak Anies masih seperti biasanya sungging senyum dan keramahan ditampakkan. Ahlan wa sahlan sapanya, dan mengucapkan terima kasih mau menyempatkan hadir. Bahkan mengajak saya yang datang bersama Prof Muhammad Baharun untuk foto bertiga. Sedang Bu Anies, Fery Farhati, tak mampu menyembunyikan wajah kelelahan, bisa jadi campur kantuk. Sehingga untuk tersenyum sudah terasa berat. Tentu itu bisa dimaklumi. “Sang bintang” Mutiara pun tak sanggup berdiri, dan memilih duduk, tapi tetap menebar senyum keramahannya. Tapi Ali masih tetap energik dan ramah menyalami tamu yang hadir. Begitu pula besan Pak Anies, Saleh al-Ghuraibi, juga tampak kelelahan, tidak bisa menyembunyikan gesture tubuhnya.

Pembagian kelas undangan, tentu bukan untuk mengkotak-kotakkan tamu yang diundangnya. Tapi justru disitu kelebihannya, menyatukan tamu yang sudah dikenalnya, atau hanya dikenal namanya untuk saling mengenalkan diri. Karena sama-sama kawan seprofesi atau dekat dengan profesinya. Di tempat itu bisa saling menyapa, saling berinteraksi. Jadwal Ahad siang/sore sesuai yang saya terima, itu seperti kelompok undangan yang dikhususkan untuk petinggi BUMD DKI Jakarta, intelektual, aktivis sosial, tokoh budaya (Betawi), jurnalis-penulis, dan lainnya.

Tampak Refly Harun, Lieus Sungkarisma, Babe Ridwan Saidi, Tony Rosyid, Bang Haz Pohan dan sang adik Ramadhan Pohan, Bang Smith Alhadar, Yusuf Blegur, dan masih banyak tokoh lain yang tidak bisa disebut satu persatu. Begitu luas cakupan perkawanan Anies Baswedan itu, hingga perlu dibuat pengelompokkan tamu yang akan diundangnya. Mengingat satu persatu tamu yang akan diundangnya, itu bukan perkara mudah. Pastilah tidak sedikit yang luput dari yang semestinya diundang tapi tidak diundang. Itu pun bisa dimaklumi.

Pada undangan tertera barcode dan berlaku untuk 2 orang. Tapi ternyata tidak benar-benar mereka yang hadir dibatasi hanya yang diundang saja. Sepertinya banyak tamu yang tak diundang pun ingin hadir pula merayakan pesta itu. Ingin bersama-sama merayakan pesta Pak Gubernur Anies mantu. Soal persiapan konsumsi makanan luar biasa melimpah. Dengan perkiraan lebih dari seribu orang yang hadir siang/sore itu, tidak tampak ada menu makanan yang habis persediaannya. Mulai dari nasi mandi sampai soto betawi, mulai dari bermacam cake puding sampai jenang Betawi yang tetap dimasak diatas kualinya. Tak ketinggalan kerak telor pun tersedia. Entah berapa puluh jenis makanan dihidangkan. Silahkan pilih sesuai selera dan sekenyangnya. Perpaduan pesta makanan berkelas dan makanan khas Betawi dihadirkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *