Bangsa Kuli

waktu baca 6 menit
Ilustrasi: Kuli (Foto: republika.co.id)

KEMPALAN: SEJAK awal kemerdekaan Indonesia Presiden Soekarno mengingatkan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa mandiri. Berdikari, berdiri di atas kaki sendiri, dihormati di antara bangsa-bangsa. Jangan sampai bangsa Indonesia menjadi bangsa kuli dan menjadi kuli bangsa-bangsa lain, a nation of coolies and a coolie among nations.

Dalam percaturan geopolitik ketika bangsa-bangsa di seluruh dunia terpecah menjadi bipolar, dua kutub–Amerika Serikat yang kapitalistis dan Uni Soviet yang komunis–Bung Karno menolak menjadi bagian dari kutub-kutub itu. Indonesia harus bebas dari kutub-kutub itu dan berdiri bebas sebagai negara Non-Blok.

Indonesia yang mengalami penderitaan panjang karena penjajahan imperalisme ratusan tahun berkomitmen untuk mendapatkan kemerdekaan nasional yang total. Merdeka secara politik, berdaulat secara ekonomi, dan berkepribadian secara budaya. Pengalaman pahit akibat penjajahan membuat bangsa Indonesia bertekad tidak akan mau lagi dijajah. Bangsa Indonesia juga bertekad akan memerangi penjajahan di mana pun di seluruh penjuru dunia.

Penjajahan harus dienyahkan dari seantero dunia karena penjajahan tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. Itulah sebabnya Indonesia menentang pembentukan Federasi Malaysia karena dianggap sebagai negara boneka bentukan penjajah Inggris.

BACA JUGA: Israel dan Piala Dunia

Dekade 1960-an Indonesia adalah negara yang disegani oleh Malaysia. Bung Karno meneriakkan ‘’Ganyang Malaysia’’ dalam peristiwa konfrontasi yang membuat Malaysia ketakutan dan harus mengandalkan perlindungan dari Inggris. Dekade 1970-an, ketika hubungan Indonesia-Malaysia mulai terbuka, banyak warga Malaysia berguru ke Indonesia, dan guru-guru terbaik Indonesia direkrut Malaysia untuk mengajar.

Kini, kondisi terbalik. Dulu Indonesia mengekspor guru sekarang mengekspor tenaga kerja alias pembantu. Kata Cak Lontong, bukan kualitas Indonesia yang turun, tapi selera orang Malaysia yang turun, dulu menyukai guru sekarang menyukai pembantu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *