Ganyang Malaysia

waktu baca 6 menit

Pernyataan Mahathir ini memantik berbagai macam reaksi di Indonesia. Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan pernyataan resmi, tetapi kantor Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menganggap pernyataan itu adalah pernyataan pribadi yang tidak mewakili kebijakan resmi Kuala Lumpur.

Bisa saja pernyataan ini tidak mewakili sikap resmi pemerintah Malaysia, tetapi Mahathir adalah mantan perdana menteri yang paling berpengaruh dalam sejarah Malaysia. Mahathir terkenal dengan kebijakannya yang nasionalistis dan sering disebut chauvinistis serta cenderung ekspansionis. Sampai sekarang, dalam usia 94 tahun Mahathir masih sangat aktif berpolitik dan menjadi salah satu motor utama partai koalisi Pakatan Malaysia.

BACA JUGA: Los Galacticos

Posisi politik Mahathir saat ini mungkin bisa dianalogikan dengan posisi politik Megawati Soekarnoputri atau Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya mantan presiden yang masih mempunyai pengaruh politik signifikan karena memegang kendali partai politik besar. Seandainya Megawati atau SBY membuat pernyataan bahwa Serawak dan Selangor adalah wilayah Indonesia tentu reaksi Malaysia akan sangat keras.

Indonesia pernah kehilangan Pulau Sepadan dan Ligitan yang diklaim sebagai wilayah Malaysia. Pada 2001 semasa kepresidenan Megawati dua pulau itu diklaim oleh Malaysia yang ketika itu dipimpin oleh Mahathir. Secara geografis dua pulau itu berada dalam wilayah Indonesia karena bertetangga langsung dengan Pulau Sebatik di Kalimantan Timur. Tetapi Malaysia mengklaimnya sebagai wilayahnya.

Sengeket ini dibawa ke pengadilan internasional ICJ (International Court of Justice) dan pada 2002 diputuskan bahwa dua pulau itu menjadi milik Malaysia. Kekalahan dan kehilangan dua pulau ini menjadi aib yang mempermalukan Indonesia. Malaysia pun merasa di atas angin atas keputusan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *