Jerman Minta Indonesia Pasok 150 Juta Ton Batu Bara, Tapi RI Cuma Sanggup 5-6 Juta Ton

waktu baca 2 menit
Lana Saria, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementrian ESDM

JAKARTA-KEMPALAN: Indonesia diminta oleh Jerman untuk memenuhi kebutuhan pasokan batu bara negaranya dan hal tersebut dibenarkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, Indonesia tidak bisa memenuhi keinginan Jerman dalam hal kebutuhan batu bara secara full atau 50 persen dari kebutuhan negaranya.

Lana Saria, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementrian ESDM, mengatakan bahwa pada tahun 2022 kebutuhan batu bara negara yang sering dijuluki Fatherland tersebut sejatinya adalah sebesar 31,5 juta ton di mana 50 persen pasokannya adalah dari Rusia.

Namun, sebagai sanksi Uni Eropa (UE) karena terjadinya perang Rusia dan Ukraina, Jerman akan berhenti memasok batu bara dari Rusia. Oleh karena itu, Jerman mengharapkan 50 persen tersebut bisa dipasok Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan batu bara-nya.

“Jerman berharap kebutuhan 50% yang semula dari Rusia, bisa dipenuhi dari Indonesia. Namun, setelah dilanjutkan pembicaraan lebih detail, paling banyak diharapkan 5 – 6 juta ton dapat diperoleh dari Indonesia,” ujar Lana pada Minggu (20/6/2022).

Negara-negara Eropa seperti yang kita ketahui kebutuhan baru bara-nya banyak yang ketergantungan dengan Rusia. Namun, karena adanya perang Rusia dan Ukraina membuat beberapa negara bergabung dalam Uni Eropa memberikan sanksi ekonomi untuk Rusia.

Pemerintah Jerman dan Indonesia masih akan melanjutkan koordinasi mengenai pengiriman batu bara ini dan sejauh ini masih belum ada keputusan final. Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) pun saat ini masih belum akan dilakukan.

“Bila sudah final akan ada revisi,” terang Lana.

Sebelumnya Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementrian ESDM, dalam artikel CNBC membenarkan bahwa Jerman meminta Indonesia untuk memasok 150 juta ton batu bara.

“Pak Menteri kan yang ke sana, kemarin dua minggu lalu. Yang saya dengar, belum terkonfirmasi langsung, 150 juta ton, itu Jerman yang bilang segitu,” ungkap Ridwan di Kemendagri pada Kamis (16/6/2022).

Ridwan optimis dapat memenuhi permintaan pasokan batu bara dari negara barat karena sumber batu bara dari perusahaan di Indonesia masih cukup.

“Termasuk PTBA (PT Bukit Asam Tbk.) dan lain-lain masih cukup kita,” ungkapnya. (CNN/Tribun, Arlita Azzahra Addin)

Editor: Reza Maulana Hikam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *