Menlu AS Beberkan Strategi Tandingi Tiongkok
WASHINGTON D.C-KEMPALAN: Dalam pidatonya di George Washington University pada Kamis (26/5), Menteri Luar Negeri AS yaitu Antony Blinken mengatakan bahwa AS memiliki beberapa strategi untuk menandingi Tiongkok.
Di tengah permasalahan yang ada di Ukraina, Blinken mengatakan bahwa Tiongkok tetap menjadi ancaman terbesar untuk tatanan dunia internasional.
Blinken menegaskan bahwa AS tidak mencari upaya untuk memblokade Tiongkok sebagai ‘Kekuatan Besar’—namun AS hanya ingin menjaga tatanan dunia internasional untuk menjaga stabilitas global.
“Kami tidak ingin mencari konflik atau Perang Dingin baru. Kebalikannya, kami berupaya menghindari kedua hal tersebut” ucap Blinken.
Dalam strateginya, secara ringkas, AS memiliki tiga kata yaitu Investasi, Bersekutu dan Berkumpul, serta Bersaing.
“Kami akan berinvestasi untuk membangun pondasi kekuatan kita—dengan kompetisi, inovasi dan nilai demokrasi kami. Kemudian kami akan bersekutu untuk membangun jaringan dan kerja sama ke negara lain untuk mencapai tujuan. Lalu pada akhirnya dua hal kunci tersebut akan menjadi modal untuk bersaing dengan Tiongkok” beber Blinken.
Menanggapi adanya hal tersebut, juru bicara Kedubes Tiongkok di AS mengatakan bahwa kedua negara tersebut memiliki kepentingan yang sama dan mengandalkan kerja sama serta kompetisi—namun kata ‘Kompetisi’ tidak seharusnya digunakan untuk menggambarkan hubungan AS-Tiongkok.
“Tiongkok dan AS sama-sama mendapatkan keuntungan dan kerugian dari kerja sama dan konfrontasi. Kami harap AS akan bekerja sama dengan Tiongkok untuk mencapai pemahaman dan berfokus ke kerja sama” ucap juru bicara Kedubes tersebut.
(Muhamad Nurilham, Aljazeera)
