PORTIMAO-KEMPALAN: Pebalap juara bertahan MotoGP Fabio Quartararo selalu sewot di awal-awal musim ini. Mulutnya tak henti-hentinya mengeluhkan tentang motor YZR-M1 yang di musim ini jadi senjatanya mempertahankan gelar juara dunia MotoGP.
Bahkan ketika Quartararo berhasil naik ke podium tertinggi musim ini pun mulutnya tetap tidak berhenti mengkritik, seperti yang terjadi saat Grande Premio de Portugal di Algarve International Circuit, Portimao, Minggu (25/4).
BACA JUGA: Apesnya Quartararo, Juara Bertahan MotoGP Harus Melewati Q1 Dahulu
El Diablo (julukan Quartararo) untuk kali pertama musim ini berhasil naik ke podium pertama. Pebalap yang berkebangsaan Prancis tersebut membukukan catatan waktu tercepat di angka 41 menit 39,611 detik.
Pebalap dari tim Monster Energy Yamaha MotoGP itu sukses mengungguli pebalap dari Pramac Racing Johann Zarco dengan selisih waktu 5,409 detik. Quartararo pun bisa membawa kembali pabrikan motor asal Jepang tersebut ke persaingan MotoGP setelah dikuasai pabrikan Eropa.
BACA JUGA: Yamaha Mulai Jajal Winglet Baru, Quartararo Sebut Salah Tempat Tes
Seperti diketahui, dalam empat seri sebelumnya didominasi pabrikan Eropa, seperti contohnya Ducati yang dua kali jadi juara lewat Enea Bastianini. Aprilia sekali, dengan pebalapnya Aleix Espargaro. Lalu, ada pabrikan motor Austria, KTM yang mengusung Miguel Oliveira.
’’Aku tidak pernah berkata kalau motorku tak bekerja. Motornya memang bekerja dengan cara yang tertentu. Pada saat tidak bekerja, aku tak bisa bersaing memperebutkan posisi,’’ ungkapnya. Dia menilai, kecepatan YZR-M1 belum seperti yang dia mau.
BACA JUGA: Hati-Hati Yamaha, Honda, dan Ducati, Musim Ini Bisa jadi Milik Suzuki
Quartararo menganggap, bukan faktor YZR-M1 yang jadi kuncinya memenangi balapan pertama musim ini. Melainkan karena faktor dari dirinya sendiri yang sudah memahami karakter Algarve. ’’Motornya tidak mempunyai kecepatan puncak yang memadai. Akan tetapi, di lintasan ini, aku merasa kecepatan puncaknya tidak buruk-buruk amat,’’ tutur pebalap berusia 23 tahun itu.
’’Lebih karena aku sangat cepat ketika tikungan terakhir, sangat kuat,’’ sambung Quartararo. Dia sepanjang karir balapannya pernah sekali memenangi balapan di Algarve musim lalu. Tepatnya saat seri ketiga MotoGP 2021. Saat seri ke-17, dia retired di sirkuit tersebut.
’’Aku pikir kunci utama dari kemenangan ini adalah sektor terakhir. Bagiku, ini lebih karena di saat ini aku merasa lebih baik dengan lintasan ini. Tetapi (soal motor YZR-M1) tidak ada yang benar-benar berubah,’’ klaim Quartararo. (Motorsport, Yunita Mega Pratiwi)