Cak Imin
KEMPALAN: Seorang bule naik taksi ke bandara. Ia melihat sebuah baliho besar bergambar seorang lelaki pendek berkacamata naik Vespa dan tertulis ‘’Muhaimin’’. Karena kepo, si bule bertanya kepada sopir taksi ‘’Who is Muhaimin’’. Sang sopir menjawab ‘’Muhaimin is Kandar’’. Si bule bengong.
Itu joke yang beredar di medsos mengenai Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ketua DPP PKB. Beberapa waktu belakangan ini ia menjadi sorotan, karena, bersama Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan, mengusulkan penundaan pemilu 2024. Usulan itu membuat ribut dan memicu demo mahasiswa. Presiden Jokowi meminta kabinetnya stop bicara soal wacana itu lagi, tapi Cak Imin tetap jalan terus.
Wacana ini menggelinding terus. Masinton Pasaribu dari PDIP tegas menuding Luhut Binsar Panjaitan berada di balik gagasan ini. Ungkapannya mengenai big data menjadi kontroversi luas karena diragukan validitasnya. Luhut menolak mengungkap dan mendiskusikan big data itu. ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti dengan tegas menyebut big data Luhut sebagai kebohongan.
Ada yang mengolok-olok big data sebagai big dusta. Tapi Luhut bergeming tidak mau membuka datanya. Ketika dicegat sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Luhut tidak mau mengungkap datanya. Masinton yang geram menyebut Luhur sebagai Brutus yang berpotensi mengkhianati Jokowi.
Pendukung Luhut gerah oleh tudingan Masinton ini dan melaporkannya ke Dewan Kehormatan DPR. Muncul juga ancaman demonstrasi besar-besaran mengepung kantor PDIP yang akan dilakukan oleh KNPI. Ternyata KNPI menyebut ancaman itu palsu dan dianggap sebagai upaya membenturkan KNPI dengan PDIP. Ketua KNPI Haris Pertama menyebut ada orang yang membajak nama KNPI.
BACA JUGA: Semangat AA
Kalangan LSM geram dengan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan kepresidenan. Kontras memublikasikan daftar tujuh orang yang disebut sebagai penjahat demokrasi. Ada empat menteri dan tiga pimpinan parpol yang masuk dalam daftar itu.
Pembahasan Wacana penundaan pemilu memang mereda di lingkungan kabinet. Tapi tidak di kalangan parpol. Pernyataan Cak Imin di acara ulang tahun PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Selasa (19/4) menunjukkan bahwa wacana itu masih belum benar-benar padam. Imin masih ingin membuat penegasan bahwa wacana yang dilemparnya itu punya dasar dan tujuan.