Simeone kepada Pep: Memuji dengan Cemoohan
MADRID-KEMPALAN: Duel di Estadio Wanda Metropolitano, Madrid, Rabu (14/4), menjadi bentrok kelima antara entrenador Atletico Madrid Diego Pablo Simeone dengan tactician City Pep Guardiola.
Duel yang semakin menegaskan bahwa Simeone tak mampu memenangi adu taktik melawan Pep di semua klub. Dari lima kali bertemu, hasil seri 0-0 jadi kali keempat Cholo (sapaan akrabnya) gagal mengalahkan Pep. Hasilnya, sekali seri dan tiga sisanya berujung kekalahan.
BACA JUGA: Menuju Trilogi LFC – City
Satu-satunya kemenangan Simeone atas Pep terjadi saat first leg semifinal Liga Champions 2015 – 2016 ketika Pep masih menukangi Bayern Munchen. Ketika itu, Simeone dan Atletico menang 1-0 dan kalah 1-2 saat second leg.
Momen yang menggagalkan upaya Pep membawa Bayern melaju ke partai final Liga Champions 2016. Kali ini, giliran Pep yang menggagalkan upaya Simeone mengembalikan ATM bermain di final Liga Champions.
Simeone pun mengungkit ketidakhormatan Pep kepada dirinya dan ATM saat first leg. Terutama soal ucapan Pep yang menyebut taktik 5-5-0 Los Colchoneros (julukan ATM) ketika itu sebagai “Taktik Prasejarah”.
BACA JUGA: Ternyata, Ini Kata-Kata Grealish yang Bikin Dia Dijambak Bek Atletico
Saat konferensi pers, Simeone pun mengungkit tentang sikap Pep tersebut. ’’Tidak, aku tak harus memberikan pendapatku dan memercayai apakah seseorang sudah berkata baik atau buruk pada diriku,’’ kata Simeone kepada Pep yang pernah dia hadapi di Liga Spanyol pada 2011 – 2012 itu.
Dia menyindir Pep yang coba memuji taktiknya itu sebagai taktik yang hebat. Menurut Simeone, pujian Pep tersebut bersayap. Di balik pujian pelatih Catalan tersebut, terselip kalimat yang telah merendahkan gaya permainan ATM racikan Simeone.
’’Seringkali mereka (Pep dan pemain-pemain City) mempunyai pilihan kata yang hebat, pilihan kata yang bisa memuji Anda dengan cemoohan. Kami tidak bodoh, bahkan jika kami tak punya banyak pilihan kata sekalipun,’’ sambung Simeone.
Sementara itu, Pep mengelak jika dirinya disebut mengejek atau mengkritik taktik permainan ATM. ’’Aku hanya mengatakan bahwa setiap kali sebuah tim bertahan dengan baik, maka klub tersebut bisa menyulitkan tim mana pun untuk menjebol gawangnya,’’ kilah pelatih berjuluk Sang Filsuf itu. (Mundo Deportivo, Yunita Mega Pratiwi)