Kripto

waktu baca 7 menit
Ilustrasi Mata Uang Kripto. (Pixabay)

KEMPALAN: Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah memutuskan bahwa mata uang kripto hukumnya haram. Keputusan ini menyusul keputusan serupa yang sudah terlebih dahulu dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdlatul Ulama (NU).

Fatwa Muhammadiyah itu diumumkan di laman resmi Rabu (19/1). Disebutkan bahwa mata uang kripto hukumnya haram baik sebagai alat investasi maupun alat tukar. Mata uang kripto sebagai alat investasi memiliki banyak kekurangan dari sisi syariat Islam, karena terlalu spekulatif ada kental dengan unsur perjudian atau maisir.

Mata uang kripto dianggap mengandung ketidakjelasan atau gharar, karena hanya berupa angka-angka tanpa ada asset jaminan atau underlying asset, seperti emas atau barang berharga lainnya. Sebagai alat investasi maupun alat pembayaran mata uang kripto sama-sama tidak memenuhi syarat syariah.

Dalam pandangan Muhammadiyah, standar mata uang yang dijadikan alat tukar seharusnya memenuhi dua syarat yaitu diterima masyarakat dan disahkan oleh negara melalui otoritas resmi seperti Bank Sentral.

Penggunaan mata uang kripto, bukan hanya belum disahkan negara, tetapi juga tidak memiliki otoritas resmi yang bertanggung jawab atasnya. Transaksi dengan mata uang kripto tidak memberi jaminan perlindungan kepada konsumen pengguna, dan karenanya sangat rawan terhadap eksploitasi dan penipuan.

Kemunculan kripto adalah fase baru peradaban manusia yang ditandai dengan perkembangan teknologi 4.0 yang serba digital. Peradaban digital ini akan menggoyahkan sendi-sendi peradaban konvensional yang selama ini kita kenal, seperti negara, bangsa, dan juga agama.

Salah satu prinsip perdagangan mata uang kripto adalah bebas, mandiri, saling percaya, dan dilindungi oleh sistem enkripsi yang menjamin tidak akan ada duplikasi atau pemalsuan. Praktik semacam ini menjadi ciri khas masyarakat berjaringan (network society) yang menjadi fenomena dunia digital mutakhir.

Teknologi digital akan membongkar cara-cara konvensional kita untuk berhubungan sosial, ekonomi, dan politik. Bill Gates mengatakan, ‘’Banking is necessary, but bank is not,’’ Perbankan adalah kebutuhan, tetapi bank tidak kita butuhkan.

Transaksi keuangan, pembayaran, pertukaran, kredit, dan investasi adalah keniscayaan yang menjadi bagian dari hidup manusia. Tetapi, proses itu tidak perlu lagi melibatkan bank, yang bertempat di gedung-gedung besar yang mentereng, lengkap dengan eksekutif berdasi dan bergaji mahal, dan para petugas di front desk yang cantik dan senantiasa tersenyum.

Bank fisik akan tergusur oleh bank virtual. Para direktur akan digusur oleh layanan otomatis, dan para teller cantik, kalau masih diperlukan, akan diganti oleh robot yang lebih cantik, ramah, dan cekatan dalam melayani kostumer.

Uang kertas? Siapa lagi yang membutuhkan. Sekarang pun tukang bakso di pinggir jalan sudah menerima pembayaran uang digital. Tidak akan ada lagi orang yang ketinggalan dompet di rumah, atau kecopetan dompet di pasar. Dompet sudah menjadi barang usang karena digantik oleh dompet digital.

Sementara ini si tukang bakso hanya menerima rupiah sebagai alat pembayaran digital. Tetapi, tidak lama lagi dia akan menerima mata uang Libra buatan Facebook, atau mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, Cardano, atau mata uang kripto lainnya.

Revolusi uang digital itu sudah terjadi di China dipelopori oleh entrepreneur hebat bernama Ma Yun atau lebih dikenal sebagai Jack Ma, yang memperkenalkan sistem pembayaran Alipay yang sudah tidak butuh lagi uang cash. Jack Ma juga menciptakan sistem yang memungkinkan semua orang mendapatkan kredit langsung tanpa prosedur perbankan yang rumit.

Peradaban manusia dimulai dengan keberadaan homo sapiens yang menjadi cikal bakal manusia modern sekarang ini. Jenis manusia Sapiens ini menjadi bentuk evolusi hasil pergulatan melawan alam dan melawan spesies dan genus sesama manusia.

Pada akhirnya homo sapiens menjadi makhluk penguasa bumi yang membangun peradabannya sampai menjadi modern seperti sekarang. Salah satu kelebihan dari homo sapiens yang tidak dimiliki oleh spesies lainnya adalah kemampuannya untuk berkumpul dalam jumlah sangat banyak secara tertib dan teratur.

Yuval Noah Harari, penulis buku ‘’Homo Sapiens’’ mengatakan bahwa manusia mempunyai kesamaan DNA dengan simpanse sampai 98 persen lebih. Satu-satunya makhluk yang paling dekat dengan manusia adalah simpanse. Tapi, mengapa manusia bisa menjadi penguasa tunggal dunia dan bukan simpanse?

Salah satunya adalah kemampuan manusia untuk berkumpul secara tertib di satu tempat dalam jumlah besar. Puluhan ribu manusia bisa berkumpul dengan tertib di stadion untuk menonton pertandingan sepak bola, atau ribuan orang berkumpul di lapangan untuk menonton konser dangdut.

Bagaimana jadinya kalau peradaban dunia dikuasai oleh simpanse yang menonton pertandingan sepak bola atau melihat pertunjukan dangdut? Itu tidak akan terjadi karena simpanse tidak bisa mengorganisasikan diri dengan damai. Manusia memang sering tawuran di stadion sepak bola, terutama kalau timnya kalah. Manusia juga tawuran kalau kakinya terinjak orang lain saat sama-sama joget. Tapi, manusia punya mekanisme untuk berdamai dan mengorganisasikan diri sendiri setelah konflik.

Apakah simpanse atau monyet percaya pada Tuhan. Tidak. Kata Harari. Itulah yang membedakannya dengan manusia yang percaya kepada Tuhan, dan karena itu percaya dia akan dihidupkan lagi setelah mati. Karena itulah kemudian ada agama.

Ini adalah bagian…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *