Taliban Larang Penggunaan Manekin karena Langgar Hukum Islam

waktu baca 2 menit
Ilustrasi Manekin-Wikipedia

KABUL-KEMPALAN: Taliban telah memberikan larangannya kepada semua pemilik toko yang ada di Afghanistan Barat untuk tidak lagi menggunakan manekin, karena penggunaannya merepresentasikan bentuk manusia yang kemudian melanggar dari hukum Islam.

Dalam video amatir yang beredar, dapat dilihat bahwa terdapat seorang pria yang dengan sengaja memotong manekin menjadi beberapa bagian di daerah Herat, Afghanistan Barat yang kemudian menjadi viral di media sosial.

Hal tersebut merupakan suruhan dari Taliban yang baru menguasi Afghanistan sejak Agustus silam dan hingga saat ini masih sangat memberlakukan peraturan yang ketat berdasarkan hukum Islam yang ada.

Melansir dari France24, dapat dilihat cuitan dari Menteri Promosi Kebajikan dan Penghindaran Hal Negatif yaitu Aziz Rahman yang berisikan bahwa ia memberikan perintah kepada pemilik toko baju yang ada di Afghanistan untuk tidak lagi menggunakan manekin karena tidak sesuai dengan hukum Islam.

Beberapa pemilik toko yang ada berupaya mengakali peraturan tersebut dengan menutup kepala dan manekin dengan kain panjang atau sejenisnya, namun Aziz Rahman mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak cukup.

“Jika mereka hanya menutup kepala atau menutupi sebagian dari manekin, maka malaikat Allah tidak akan masuk ke tokonya dan memberkahi tokonya” ucap Aziz Rahman.

Menanggapi peraturan tersebut, beberapa pemilik toko di kota Herat tersebut yang sekiranya terdapat 600,000 pedagang mengatakan marah dan murka dengan aturan tersebut.

Alasan utamanya adalah bahwa jika tidak ada manekin, mereka tidak bisa menjual produknya.

“Ketika tidak ada manekin, bagaimana kami dapat menjual barang-barang kami? Konsumen suka ketika baju atau apapun yang ingin dibelinya, dicoba terlebih dahulu ke manekin yang ada” ucap salah satu penjual yang ada, melansir dari France24.

(France24, Muhamad Nurilham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *