Menghindari Cinta Dunia

waktu baca 4 menit
Bu Nyai Dr. Hj. Mihmidaty Ya’cub

Oleh: IBU DR.HJ. MIHMIDATI YA’CUB

KEMPALAN : “Hubbuddunnya ra’su kulli khati’ah” Cinta dunia adalah biang semua kesalahan. Dosa apapun bermulanya dari cinta dunia. Cinta dunia mampu membutakan hati manusia sehingga manusia tidak mau zakat, tidak mau sedekah, tidak mau haji, melakukan kemaksiatan demi kemaksiatan untuk mencari kebahagiaan dunia hingga lupa akan kebahagiaan akhirat.

Rasulullah SAW bersabda, “Tiadalah cinta dunia itu menguasai hati seseorang, kecuali dia akan diuji dengan tiga hal, yakni cita-cita tak berujung, kemiskinan yang tak akan mencapai kecukupan, dan kesibukan yang tidak lepas dari kelelahan.” (HR. Ad Dailami). Hidup di dunia ada batasnya, sementara akhirat selamanya. Allah SWT menciptakan dunia dengan pandangan yang indah sebagaimana Allah menciptakan neraka.

Allah SWT meminta Malaikat untuk melihat neraka, tempat balasan bagi orang yang durhaka. Malaikat berkata, “Ya Allah kalau neraka tidak ditutupi maka tidak ada seorangpun yang berani masuk ke dalamnya.” Kemudian neraka dilapisi dengan sesuatu yang indah, yang menyenangkan yang memperdayakan. Sementara surga dipagari dengan begitu indah dan dilapisi dengan sesuatu yang tidak menyenangkan. Orang berakal dan berilmu melihat Surga dari dalamnya, bagaimana Al-Qur’an dan Hadist menceritakan kebahagiaan surga dan penderitaan di neraka. Mereka melihat Surga dari sisi isinya bukan hanya sekedar casingnya.

Allah juga akan menimpakan berbagai musibah kepada suatu kaum jika perasan cinta dunia itu sudah menguasai relung hati mereka. Orang berakal dan berilmu melihat Surga dari dalamnya, bagaimana Al-Qur’an dan Hadist menceritakan kebahagiaan surga dan penderitaan di neraka. Mereka melihat Surga dari sisi isinya bukan hanya sekedar casingnya. Lalu mengapa cinta dunia disebut sebagai pangkal semua bentuk dosa dan kesalahan ?

Mencintai dunia yang berlebihan akan menimbulkan sikap mengagungkan, padahal, dihadapan Allah SWT dunia ini sangat hina. Mengagungkan sesuatu yang dianggap hina oleh Allah adalah termasuk dosa besar. Allah juga melaknat dunia dan membencinya, kecuali dunia yang digunakan untuk kepentingan agama-Nya. Bagi yang mencintai dunia secara berlebihan akan menjadikan dunia ini sebagai sasaran akhir dari hidupnya. Bukan menjadi wasilah untuk menanam investasi akhirat.

Mencintai dunia akan menghalangi seseorang dari urusan akhirat. Para pencinta dunia akan disiksa berat dalam tiga tahapan. Di dunia tersiksa dengan berbagai kepayahan dalam mencarinya, di alam kubur merasa sengsara karena harta dunia yang telah di cari dan dikumpulkannya tidak bisa di bawa kealam barzakh dan terakhir kelak di alam akhirat, akan menjumpai kesusahan berat saat di hisab.

Cinta dunia tidak terkait langsung dengan mencari, memiliki dan menggunakannya, tapi terkait dengan cara menyimpannya. Secara simbolik ada tiga cara menyimpan dunia, yaitu di tangan, di bawah kaki, dan di dalam hati. Menyimpan dunia di tangan dan di bawah kaki tidak berbahaya karena tidak akan melahirkan cinta dunia. Namun, menyimpannya di dalam hati akan sangat berbahaya karena cara demikian termasuk cinta dunia. Orang yang menyimpan dunia dalam hati meyakini bahwa dunia yang ada di genggamannya semua adalah miliknya, bukan milik Allah SWT. Akibatnya dunia sangat memengaruhi kehidupannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *