Kronologi Dugaan Penculikan Bocah di Surabaya, Pelaku Pengidap ODGJ dan Suka Marah-Marah
SURABAYA-KEMPALAN: Seorang anak perempuan dibawah umur yang masih berusia tujuh tahun di Kota Surabaya ini diduga telah nyaris menjadi korban penculikan oleh beberapa pihak yang tak bertanggung jawab, pada Senin (27/12) kemarin.
Dugaan penculikan terhadap korban berinisial ML yang masih sekolah di TK kelas B tersebut diketahui berhasil digagalkan seusai korban berteriak meminta tolong.
Pelaku dugaan penculikan yang belum diketahui identitasnya tersebut kemudian langsung diamankan oleh para warga dan segera diserahkan untuk ditangani oleh para petugas Kepolisian.
Bibi korban yang bernama Fitria (27) juga menjelaskan, pelaku dugaan penculikan tersebut diketahui mondar-mandir di sekitar rumah sang korban, saat itu juga, korban sendiri juga tengah bermain tak jauh dari rumah tempat tinggalnya yang ber alamatkan di Dupak, Magersari, Surabaya.
Tak lama, Fitri kemudian mendengar adanya teriakan korban yang sedang meminta tolong. Saat didekati, ternyata pelaku tersebut sudah mendekap tubuh korban dengan menyekap mulutnya menggunakan kain.
“Keponakan saya teriak minta tolong, saat saya lihat sudah dalam dekapan pelaku dan mulutnya juga dibekap kain,” ungkap Fitria saat memberikan keterangannya, pada Senin (27/12) kemarin.
Setelah mendengar teriakan sang korban, spontan para warga yang mendengar langsung mengamankan sang pelaku yang diketahui berasal dari Kota Tuban dan sedang menempati kos di daerah Margorukun tersebut
Setelah diamankan oleh para warga setempat, sang pelaku kemudian diserahkan menuju petugas Polsek Bubutan yang tak jauh dari lokasi kejadian untuk pendalaman lebih lanjut.
“Pelakunya sudah ditangkap polisi dan langsung dibawa ke polsek,” terang Fitria. Akan tetapi, AKP Olloan Manulang selaku Kanit Reskrim dari Polsek Bubutan mengatakan jika aksi penculikan tersebut tidak benar.
Menurut keterangan para warga dan juga Pak RT, terduga pelaku penculikan tersebut tengah mengidap penyakit gangguan jiwa atau ODGJ.
“Sebelum kejadian, ketua RT setempat sempat membawa pelaku itu ke RS Menur untuk berobat,” tutur Olloan.
Terduga pelaku sendiri, kesehariannya memang suka menggoda para anak kecil pada lingkungan sekitarnya, dan saat obat-obatnya habis, terduga pelaku cenderung sering marah-marah sehingga meresahkan para warga sekitar.
Seusai peristiwa tersebut, pelaku langsung dikirim menuju Liponsos Keputih Surabaya oleh para warga dan juga pihak dari Kepolisian.
“Pelaku sempat membekap korban, dan keluarganya meneriaki maling, lalu diamankan warga setempat,” pungkas Olloan. (Tribun, Akbar)
Editor: Reza Maulana Hikam