Rusia Umumkan Penarikan 10,000 Pasukannya setelah Latihan di Dekat Ukraina

waktu baca 2 menit
Putin-DW

MOSKOW-KEMPALAN: Pada Sabtu (25/12), Rusia mengumumkan bahwa pihaknya akan menarik lebih dari 10,000 pasukan militernya setelah melakukan latihan di dekat Ukraina selama berbulan-bulan lamanya. Latihan tersebut kemudian mendapatkan tuduhan yang dianggap berencana melakukan invasi ke negara tetangganya yaitu Ukraina.

Kementerian Pertahanan mengatakan pada pernyataannya bahwa latihan yang diadakan oleh Distrik Militer Selatan sudah berakhir.

Latihan militer tersebut bertempat di Selatan Rusia yaitu kawasan Rostov,  Krasnodar dan Krimea.

Pihak Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan militer tersebut kembali di tempat utamanya dan mengatakan bahwa banyak pasukan militernya yang dipersiapkan untuk mengamankan liburan Tahun Baru.

Negara-negara Barat sebelumnya menuduh Rusia yang memiliki 100,000 pasukan di dekat Ukraina dengan anggapan akan menginvasi negara tetangganya.

Berdasarkan intelijen yang dimiliki oleh pihak Ukraina, dikatakan bahwa terdapat 93,000 pasukan militer Rusia yang ada di Ukraina pada bulan Oktober silam.

Kemudian pada bulan Desember, jumlah tersebut meningkat menjadi 104,000 pasukan militer.

Sejauh ini, Rusia menolak adanya tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya memiliki kebebasan untuk memindahkan pasukan militernya selama masih berada dalam teritorinya.

Bahkan tensi konflik sempat berada dalam titik tertingginya pada minggu lalu dengan perkataan Putin yaitu akan membalas semua tindakan Barat yang dianggap agresif.

Namun, setelah itu, Presiden Putin merendahkan egonya dan mengatakan bahwa pihaknya setuju untuk berdialog dengan AS yang adakan diadakan pada bulan Januari mendatang.

Diplomat senior AS mengatakan bahwa pihaknya siap untuk melakukan diplomasi secepatnya pada bulan Januari mendatang dengan cara bilateral ataupun dengan cara lainnya.

(France24, Muhamad Nurilham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *