Azzahra Jadi Harapan di Tahun 2022

waktu baca 2 menit
Perenang Pelatnas Azzahra Permatahani. (Foto: Detikcom)

JAKARTA-KEMPALAN: Sudah lama Indonesia tak mempunyai perenang wanita yang handal. Apalagi untuk tampil dalam ajang-ajang multievent sekelas Olimpiade. Indonesia selalu turun di Olimpiade dengan bermodal jatah wild card. Bukan dengan lolos limit Federasi Renang Internasional (FINA).

Elsa Manora Nasution menjadi perenang putri Indonesia terakhir yang mampu menembus limit FINA di kategori 100 meter gaya punggung. Tepatnya dalam ajang Olimpiade 2000 Sidney. Setelah itu, tiket wild card yang jadi andalan perenang Indonesia.

Bahkan itu bertahan sampai dua dekade lamanya. ’’Tahun depan, kami ingin sektor putri lebih kuat lagi. Jadi, tak perlu menunggu tiket-tiket wild card lagi,’’ harap pelatih renang Pelatnas PB PRSI Albert C Sutanto.

Minimnya jumlah perenang putri Indonesia bisa dilihat dari komposisi pelatnas saat ini. Dari 22 atlet Pelatnas, hanya ada tujuh perenang putri. Itu pun hanya enam perenang yang latihan di dalam negeri.

Yaitu Azzahra Permatahani, Nurul Fajar Fitriyati, AA Istri Ratih Kania Atmaja, Adinda Larasati Dewi, Anandia Treciel Vanessae Evato, dan Prada Hanan Farmadini. Sedangkan satu perenang, Elysha Chloe Pribadi, berlatih di Australia.

Setidaknya, harap Albert, untuk tahun 2022 perenang putri Indonesia sudah mampu bersaing saat ajang SEA Games 2022 yang berlangsung di Hanoi, Vietnam, pada 12 – 23 Mei mendatang. Saat itulah mereka diharapkan bisa mendulang emas.

’’Saya rasa di situlah kesempatan untuk Azzahra besar sekali dalam nomor 400 meter gaya ganti. Saya harap dia terus mengalami peningkatan,’’ harap Albert. Maklum saja, gadis kelahiran Riau, 19 tahun yang lalu itu sudah mampu pecah rekornas di Singapura, 2019.

Saat itu, dia membukukan catatan waktu 4 menit 48,51 detik. Lebih cepat ketimbang catatannya saat tampil saat Olimpiade 2020 Tokyo lalu dengan menggenggam tiket wild card. Di Olimpiade dia mencatatkan waktu 4 menit 54,54 detik.

Sayangnya, di balik rekor-rekor itu, Azzahra belum mampu mengakhiri paceklik emas Indonesia dalam ajang SEA Games untuk sektor putri. Emas 200 meter gaya punggung yang direbut Yessy Venesia Yosaputra saat SEA Games 2011 lalu menjadi kepingan emas terakhir dari sektor putra. (Yunita Mega Pratiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *