Rumah Roti Jahe Hangat dan Nikmat
Oleh: Masayu Indriaty Susanto
KEMPALAN: Ginger bread cookies atau kue roti jahe marak muncul di penghujung tahun. Kue ini adalah kue tradisional klasik yang resepnya konon sudah ada sejak berabad lalu di Eropa. Rasa rempahnya yang dominan pada resep aslinya adalah perpaduan jahe, kayumanis, dan pala. Yang dipadukan dengan madu atau molase yang manis, membuat tekstur kue menjadi lembut dan melted di lidah. Kue ini menjadi camilan yang menghangatkan di musim penghujan, sehat, meningkatkan imunitas juga menstimulasi semangat.
Ginger bread modern tampil dalam berbagai kreasi. Banyak diciptakan sebagai ornamen khas Natal di berbagai hotel ternama. Juga berupa cookies yang dihiasi dengan icing sugar yang sangat disukai anak-anak. Namun yang paling fenomenal tentulah ginger bread house, rumah yang dibentuk dari kreasi roti jahe yang bentuknya dicetak sedemikian rupa sehinggga roti jahe itu menjadi bata, dinding, jendela, bahkan pintu.
Rumah roti jahe inilah yang menjadi inspirasi bentuk rumah para penyihir dalam kisah fantasi Hansel dan Gretel yang sangat popular itu. Bahkan ada juga yang membuat sebuah “kota” yang dibangun dengan ginger bread. Kota yang bisa dimakan. Hangat dan nikmat.
Beberapa sejarawan makanan mengatakan, resep roti jahe pertama diketahui berasal dari sekitar 2400 SM di Yunani. Namun roti jahe pertama kali menjadi tradisi kuliner di Jerman. Meski roti jahe di Jerman ini agak berbeda. Roti jahe di sana, yang disebut lebkuchen, dibuat berbentuk hati. Kemudian dihiasi dengan icing sugar berwarna-warni. Lebkuchen ini bahkan biasa dijadikan hiasan gantung, juga sebagai hampers pada berbagai perayaan istimewa.
Resep klasik lebkuchen agak berbeda dengan ginger bread modern. Selain adonan tepung dan rempah seperti jahe, kayu manis, dan pala, lebkuchen juga dipadukan dengan manisan jeruk, potongan walnut, hazelnut, ketumbar, kapulaga, dan adas manis. Benar-benar bertabur rempah. Resep roti jahe tertua dari abad ke-16 saat ini masih disimpan di Museum Nasional Jerman.
Roti Jahe untuk Sakit Pencernaan
Sesuai namanya, sensasi aroma jahe adalah ciri khas utama dari sajian ginger bread ini. Akar jahe pertama kali dibudidayakan di Tiongkok kuno, di mana biasa digunakan sebagai bagian dari pengobatan medis. Dalam bahasa Sansekerta, akar jahe dikenal sebagai srigavera, yang diterjemahkan menjadi akar berbentuk seperti tanduk, nama yang cocok untuk penampilan jahe yang tidak biasa.
Dari sana menyebar ke Eropa melalui jalur sutra. Henry VIII dikatakan telah menggunakan ramuan jahe dengan harapan membangun ketahanan terhadap wabah. Dan para biarawati menjadikan roti jahe sebagai obat gangguan pencernaan.
Roti jahe dengan hiasan berwarna warni juga menjadi hidangan untuk kalangan bangsawan di Kerajaan Inggris. Sekarang, kehangatan dan manisnya ginger bread cookies telah menjadi tradisi modern, dan membuat rumah roti jahe telah menjadi acara keluarga pada Natal di seluruh dunia. (*)