Pembukaan Muktamar NU, Presiden Jokowi Tawari Anak Muda NU Konsensi Pertanian hingga Minerba

waktu baca 4 menit
Presiden Joko Widodo menyampaikan amanat saat pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Pondok Pesantren Darus Sa'adah, Lampung, Rabu (22/12/2021). Muktamar NU ke-34 mengusung tema "Satu Abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia". ANTARA FOTO

LAMPUNG-KEMPALAN: Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut membuka Muktamar NU ke 34 di Lampung, Rabu 22 Desember 2021.

Tampak dari siaran di YouTube, yang hadir langsung dalam Muktamar disertai Ibu Negara, Iriana, dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan mantan Wapres Jusuf Kalla (JK).

Seperti dikutip CNNIndonesia.com di lokasi, Rabu (22/12) pagi, tampak JK duduk di samping kanan Wapres Ma’ruf Amin. JK yang juga diketahui sebagai bagian dari Mustasyar PBNU itu terlihat mengenakan baju batik berwarna abu-abu yang dipadu peci hitam.

Tak hanya itu, sejumlah menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju turut hadir di lokasi.

Mereka antara lain Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Abdul Halim Iskandar, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Di jajaran petinggi partai politik, turut hadir Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Soeharso Monoarfa dan Sekjen PPP Arwani Thomafi.

Muktamar NU digelar pada tanggal 22 Desember-23 Desember 2021. Selain membahas pelbagai persoalan kebangsaan dan keumatan, salah satu agenda yang paling ditunggu di Muktamar NU adalah suksesi Ketua Umum PBNU masa bakti 2021-2026.

Tempat Muktamar NU ke 34 di Provinsi Lampung digelar pada tanggal 23 hingga 25 Desember 2021.

Pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Pondok Pesantren Darus Sa’adah, Lampung, Rabu (22/12/2021).

Dalam pidato pembukaan Muktamar NU ke-34 di Lampung, Presiden Jokowi mengapresiasi tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama yang terus mengawal kebangsaan, toleransi dan sejumlah isu persatuan NKRI. Jokowi berharap NU bisa terus menjaga NKRI.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada NU yang terus mengawal kebangsaan, mengawal toleransi, mengawal kemajemukan, mengawal Pancasila, mengawal UUD 1945, mengawal kebinekaan kita, mengawal NKRI,” kata Jokowi Rabu (22/12/2021).

Jokowi mengatakan, secara bersama-sama NU akan menjaga peradaban dunia. Jokowi berharap semua pihak terus menjaga dan merawat kedaulatan negara.

“Dan kita harapkan dengan itu kita terus bisa menjaga dan merawat bangsa dan negara kita yang kita cintai,” ujar Jokowi.

Muktamar NU ke-34 kali ini mengusung tema “Satu Abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia”

Presiden Jokowi ingin generasi muda NU ikut menyejahterakan masyarakat Indonesia. Jokowi melihat kompetensi generasi muda dan para santri NU.

“Saya melihat bahwa kekuatan di NU sekarang, anak-anak muda yang pinter, santri-santri yang pinter-pinter, yang banyak keluaran dari universitas besar dari seluruh dunia ini,” kata Jokowi.

Jokowi menawarkan konsesi untuk bidang pertanian hingga pertambangan mineral dan batu bara kepada generasi muda NU. Dia mengatakan, potensi generasi muda NU dengan kompetensi-kompetensi yang dimilikinya dapat menggerakkan gerbong-gerbong ekonomi kecil.

“Saya menawarkan kepada yang muda-muda ini dibuatkan sebuah wadah, bisa PT atau kelompok usaha. Dan pemerintah, saya menyiapkan, kalau siap, saya menyiapkan konsesi, baik itu yang namanya konsesi, terserah ingin digunakan untuk lahan pertanian, silakan,” ucapnya.

Sementara itu, KH Said Aqil Siradj selaku Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam sambutan pembukaan Muktamar NU ke-34 mengingatkan bahwa Indonesia mempunyai potensi akan sumber daya alam yang luar biasa, baik dari hutan maupun lautan, sehingga yang diperlukan ialah sumber-sumber daya manusia kompeten yang mampu mengolah kekayaan alam tersebut sebagai modal pembangunan.

Dirinya lalu sempat menceritakan terkait ambisi dari organisasi kemasyarakatan yang seharusnya dapat mewujudkan kemandirian mulai dari warganya hingga bangsa Indonesia.

“Agar pembangunan ini dirasakan masyarakat Indonesia, tidak hanya pertumbuhan tapi adalah pemerataan,” ungkap Said .

“Masih kita lihat banyak warga NU yang hidup di bawah kemiskinan. Namanya jelas: Solikin, Jumadi, Julkanan, Madrais. Namanya kampungan. Ndeso,” sambungnya.

Said lalu mengungkapkan bahwa tema yang diangkat dalam muktamar NU kali ini ialah Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia.

Dirinya lalu mengatakan bahwa sikap moderat atau tawassuth NU yang telah dibangun selama hampir seabad ini mustahil tercapai tanpa kemandirian.

“Kemandirian dalam pengertian setia kepada prinsip-prinsip dan nilai dasar agama kemandirian dalam pengertian sanggup menyusun agendanya sendiri,” tutur Said.

Selain membahas terkait persoalan-persoalan kebangsaan dan juga keumatan, agenda yang paling ditunggu dalam Muktamar NU adalah suksesi dari Ketua Umum PBNU masa bakti 2021-2026.

Sebelumnya, terdapat dua kandidat kuat dari calon Ketum PBNU selanjutnya. Mereka ialah Ketum petahana, Said Aqil Siraj serta Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf. (cnn/Akbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *