Saat Bupati Sumenep Memberi Hadiah kepada Bidan Honorer Hadariah
SUMENEP-KEMPALAN-Pengabdian Bidan Honorer Hadariah selama 7 tahun di Pulau Saredeng Besar, Desa Saseel, Kecamatan Sapeken, Sumenep berbuah manis.
Kamis 16 Desember 2021. Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengundang Bidan Hadariah ke Rumah Dinas Bupati Sumenep, JL Jendral Sudirman, Sumenep.
Bupati Achmad Fauzi memberi hadiah berupa sepeda motor kepada Bidan Hadariah sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Sumenep atas dedikasi secara tulus yang dilakukan Bidan Hadariah kepada masyarakat Pulau Saredeng Besar.
Ikut menyaksikan pemberian hadiah itu, Sekda Sumenep, Edy Rasiyadi. Kepala BKPSDM, Abdul Madjid dan sejumlah anggota Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Kabupaten Sumenep.
“Ini sebagai bentuk apresiasi sekaligus pemicu untuk menumbuhkan semangat kerja Bidan Hadariah yang telah mengabdi secara ikhlas untuk masyarakat Pulau Saredeng Besar,” tutur Bupati Achmad Fauzi kepada Kempalan.com usai acara serah terima.
Bupati Achmad Fauzi mengaku terbesit untuk memberi bantuan kepada Bidan Hadariah setelah mendapat laporan dari Sekda Sumenep, Hadariah.
“Ini ada laporan teman-teman IKAPTK kepada Pak Sekada, kemudian disampaikan kepada saya bahwa ada nakes yang perlu diapresiasi karena pengabdiannya bertahun-tahun di pulau terpencil,” kata Fauzi.
Ketua IKAPTK Sumenep, Abdul Madjid yang juga menjabat Kepala Dinas Badan Kepegawain dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) mengaku, sumbangan tersebut berasal hasil sumbangan anggota IKAPTK yang berjumlah 78 orang dari kalangan pejabat.
Menurutnya, IKAPTK merasa terpanggil untuk membantu Hadariah, Nakes yang bekerja bertahun-tahun tanpa gaji
“Kami merasa terpanggil, dia hanya sebagai honorer sudah bagitu. Ini juga merupakan tamparan bagi kami, bagi PNS yang kerjanya malas-malasan,” ujarnya.
Dikatakan, apresiasi tersebut sebagai bentuk motivasi bagi Bidan Hadariah agar membantu dalam menjalankan tugas di Pulau Saredeng Besar.
“Ini motivasi bagi Bidan Hadariah. Juga tamparan bagi ASN yang malas, biar ikut malu,” kata Madjid.
Seperti diketahui, kisah Bidan Honorer Hadariah yang mengabdi 7 tahun di Pulau Saredeng Besar, Desa Saseel, Kecamatan Sapeken, Sumenep viral di media sosial.
Selama 7 tahun mengemban tugas menggunakan perahu kecil. Ombak besar yang tidak terbaca kadang mengetirkan hatinya ketika perjalanan laut menuju tempat kerjanya.
“Pakai perahu kecil perjalanan sekitar satu jam. Tapi Alhamdulillah sudah terbiasa dengan ombak yang tiba-tiba besar meski kadang khawatir,” tutur Bidan Hadariah saat ditemui kempalan di Rumdis Bupati Sumenep, Kamis siang.
Selain menerjang ombak. Tantangan lain yang dihadapi Bidan Hadariah adalah kesulitan menemukan air tawar. Hal itu semakin menambah pembekakan ekonominya untuk memenuhi kebutuhan air tawar.
Gaji honorer yang diterima Hadariah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ketiga anak dan keluarganya. Sementara penghasilan suaminya juga pas-pasan.
“Ya saya juga mulai cari tambahan, jualan baju online,” tuturnya.
Hadariah sempat ikut tes PNS pada 2021 silam. Sayang ia tidak lolos di pendaftaran administrasi. Sementara pada tahun berikutnya tidak ada lowongan CPNS Sumenep di bidang Nakes.
“Saya waktu itu tidak lolos, mau ikut lagi tapi Sumenep tidak ada PNS khusus bidan,” cerita Bidan Hadariah.
Mata Hadariah berkaca-kaca saat menerima hadiah motor matic dari IKAPTK. Mulutnya seakan tak bisa berucupa ketika ditanya soal pemberiah itu.
“Bagaimana ya, saya tidak tahu harus berucap apa, saya sangat berterimakasih, seakan sangat dihargai perjuangan saya,” ucapnya seraya mau nangis.
“Baru kali ini saya mendapat hadiah selama saya bekerja, sebelumnya belum pernah,” tambahnya. (bahri)