Studi Banding ke KONI Surabaya, Samarinda Belajar Tanpa Anggaran Hibah

waktu baca 4 menit
Rombongan pengurus KONI dan Dispora Samarinda foto bersama saat diterima di Kantor Dispora Kota Surabaya, Senin (6/12).

SURABAYA-KEMPALAN: KONI Kota Surabaya terus kebanjiran menerima studi banding dari daerah lain di Indonesia. Setelah bulan lalu menerima KONI Bandung, kali ini giliran pengurus KONI dan Dispora Samarinda yang datang.

Rombongan yang dipimpin Sekretaris Umum (Sekum) KONI Samarinda Apri Gunawan, diterima pengurus KONI Kota Surabaya dan Dispora Kota Surabaya di ruang rapat Kantor Dispora Kota Surabaya yang berada di kompleks gedung Siola, Jalan Tunjungan, Senin (6/12).

“Tujuan kami adalah untuk belajar banyak dari KONI Kota Surabaya. Sebab, sudah sejak tahun 2013 KONI Kota Surabaya berjalan tanpa menggunakan anggaran dari dana hibah. Sedang kami, baru tahun depan tanpa menggunakan dana hibah,” kata Apri Gunawan dalam sambutannya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum I KONI Kota Surabaya Budi Hariyono mengatakan, pada awalnya KONI Kota Surabaya juga sempat kesulitan ketika menjalankan organisasi tanpa anggaran dana hibah. Namun, berkat adanya kerjasama, sinergi, dan saling memahami, akhirnya bisa dijalankan dengan baik.

Dan yang menggembirakan, sambung Budi Hariyono, meskipun tanpa anggaran hibah, pembinaan atlet di Kota Surabaya tetap berjalan dengan baik. Bahkan, Kota Surabaya meraih juara umum enam kali berturut-turut di ajang Porprov Jatim. Selain itu, hampir 50 persen atlet Jatim yang berlaga di PON XX 2021 Papua berasal dari Kota Surabaya. “Dari total 544 atlet Jatim yang dikirim ke PON Papua, 2O9 atlet dan 79 pelatih berasal dari Kota Surabaya,” kata pria yang akrab disapa Bojes ini.

“Kuncinya adalah saling keterbukaan antara KONI dan Dispora. Kalau ini sudah jalan, tidak ada yang susah,” tambah Arif Setya, Kabid Pembinaan Olahraga Prestasi Dispora Kota Surabaya.

Menurut Arif, meskipun tidak lagi menerima anggaran hibah dari Pemkot Surabaya, namun semua kegiatan KONI Kota Surabaya didukung penuh oleh Pemkot Surabaya melalui Dispora. Termasuk gedung untuk kantor, biaya listrik, air, alat tulis kantor (ATK), dan honor outsourshing atau tenaga kontrak untuk staf administrasi KONI Kota Surabaya. Semua ditanggung oleh Dispora. Kecuali pengurus KONI Kota Surabaya, tidak ada yang mendapat honor.

“Kalau cabor punya kegiatan atau mau mengikuti kejuaraan dan membutuhkan anggaran, bisa mengajukan lewat KONI untuk mendapatkan rekomendasi. Termasuk reward-nya. Setelah direkomendasi KONI, baru diajukan ke Dispora. Begitu pula jika ada cabor yang butuh gedung untuk rapat atau latihan, kita siapkan secara gratis,” jelas Arif.

Sementara itu…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *