Alvino Raih Medali Emas Kejurprov Judo Jatim 2021
Surabaya, Kempalan.com-Seperti juga bocah belasan tahun lainnya, anak laki-laki ini masih suka bermain. Gaya bicaranya pun polos, dan murah senyum. Namun ketika tampil di atas tatami, pejudo cilik ini tampil beda. Tatapan matanya selalu mengikuti setiap gerakan pejudo yang menjadi lawan tandingnya. Begitu lawannya lengah, langsung disudahi dengan teknik bantingan atau kuncian, yang membuat lawannya tidak berkutik.
Itulah sosok Yofian Alvino Raditya Hoslih, pejudo cilik peraih medali emas kelas minus 66 Kg, Kelompok usia -16 tahun, dalam Kejuaraan provinsi (Kejurprov) Judo Jawa Timur, yang berlangsung di Dojo Judo Koni Jatim, Jalan Kertajaya, Minggu (28/11).
Olah raga judo sebenarnya baru ditekuni Yofian Alvino sejak 2018 lalu, tepatnya ketika masih duduk di kelas 5 SD Negeri Kaliasin Surabaya. Olah raga keras ini diperkenalkan oleh ayahnya, Yosafat Wahyu Kristanto. Sesekali, ibunya, Fitria Nilamsari, memberikan dorongan agar tetap semangat berlatih. Tidak sampai setahun menekuni olah raga judo, Alvino sudah turun ke Kejurprov Judo di kota Bojonegoro. ‘’Saya waktu itu meraih medali emas. Tapi, saat ikut Jakarta Open 2019, saya hanya meraih medali perunggu untuk kelas minus 50 Kilogram,’’ ujar Vino yang penyuka makanan ayam goreng ini.
Diakui, persiapan mengikuti Kejurprov Judo Jatim 2021 ini, boleh dikatakan sangat minim. Salah satu kendalanya, adalah masa pandemi Covid yang belum mereda. Selama hampir satu setengah tahun vakum berlatih. Namun dengan ketekunan dan bimbingan para pelatih judo club Pucang Surabaya, Alvino dapat mempraktekkan materi latihan yang diberikan secara online. Dua minggu terakhir sebelum pertandingan, Alvino semakin meningkatkan intensitas berlatih secara offline. Berlatih teknik dan fisik. ‘’Saya dua minggu harus menurunkan berat badan sampai lima Kilogram. Makanya, saat tampil dalam pertandingan, saya agak sedikit lemas,’’ ujar bocah yang memiliki hobi traveling ini.
Dalam babak penyisihan Kejurprov Judo Jatim, siswa kelas I SMPN 12 Surabaya yang akrab dipanggil Vino ini, berhasil mengalahkan dua pejudo dari Bojonegoro dan Trenggalek. Saat tampil di final, Vino berhasil menyudahi perlawanan pejudo asal kota Pasuruan, Decko Satria, yang juga siswa SMP kelas 3. Vino mengaku grogi, melihat postur lawannya yang melebihi tinggi badannya. ‘’Saya sempat emosi karena musuh bisa membanting saya. Tapi syukurlah bantingannya tidak sempurna, dan tidak dapat angka. Akhirnya saya berhasil melakukan counter ke belakang, sehingga lawan saya terbanting ke tatami,’’ ujar Vino sambil tersenyum.
Vino mengaku memiliki cita-cita menjadi atlet judo, yang bukan saja berkiprah di tingkat propinsi dan nasional, namun juga dapat membawa nama harum Indonesia di kejuaraan judo tingkat Asia dan Dunia. ‘’Semoga saya dapat menjadi atlit judo yang bisa membawa nama baik bangsa Indonesia,’’ imbuh Vino yang juga cucu dari Ketua Umum KONI Surabaya ini.
Sementara itu Ketua Umum Pengprov PJSI Jawa Timur, Dr. Yoyok Subagiono, SH.,M.Si., menambahkan, dalam Kejurprov Judo Jatim, ada empat pejudo yang mendapatkan penghargaan sebagai pejudo terbaik. Keempat pejudo tersebut yakni: Yofian Alvino kelas -16 putera, dari Surabaya. Karien Oktavianda kelas -16 tahun puteri, dari Banyuwangi. Hendra Aditya kelas -21 tahun putera, dari Mojokerto. Oksa Andriani kelas -21 tahun puteri, dari Sidoarjo.
Kejurprov Judo ini diikuti 16 kontingan antara lain dari Surabaya, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Bojonegoro, Sumenep-Madura, Banyuwangi dan Sidoarjo. Kontingan Surabaya keluar sebagai juara umum dengan 34 emas, 4 perak serta 5 perunggu, dan berhak mendapatkan piala bergilir Erlangga Cup, serta piala tetap Yoyok Cup. Disusul di tempat kedua, kontingan Pasuruan dengan 2 emas, 8 perak dan 5 perunggu. Tempat ketiga diraih kontingan Sidoarjo dengan dua emas, 6 perak, dan 6 perunggu. ‘’Kejurprov Judo Jatim ini sekadar pemanasan sebelum nanti ada serangkaian agenda pertandingan, termasuk Porprov sekitar Juni-Juli 2022,’’ tambah Yoyok Subagiono mengakhiri pembicaraan. (*)
Editor: Freddy Mutiara