Epidemiolog Australia: Penggunaan GeNoSe Harus Teruji Dulu

waktu baca 2 menit

JAKARTA-KEMPALAN: Menanggapi rencana penggunaan GeNoSe di stasiun, epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, penggunaan alat itu harus dalam proporsi yang tepat.  “Sebagai alat baru yang masih dalam tahap uji, tidak bisa serta merta langsung dijadikan sebagai alat untuk program yang sangat penting saat ini,” kata Dicky, Senin (25/1/2021).

Sebab menurut Dicky, situasi pandemi di Indonesia saat ini sangat serius serta butuh upaya besar dan teruji. Ia menuturkan, teknologi serupa GeNoSe sebenarnya telah dikembangkan lama di sejumlah negara untuk mendeteksi penyakit, seperti kanker dan diabetes.

Akan tetapi, hingga saat ini belum ada satu pun negara yang menggunakannya, khususnya untuk pengendalian pandemi Covid-19. Ia pun mengingatkan agar pemerintah tidak terburu-buru dalam mengeluarkan kebijakan terkait pandemi.

Naik Kereta, Penumpang Bisa Pakai GeNose

Regulator angkutan perekeretaapian Kementerian Perhubungan mengeluarkan perpanjangan pemberlakuan petunjuk pelaksanaan perjalanan orang di masa pandemi dengan menetapkan tiga pilihan di antaranya GeNose, Antigen maupun PCR. Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2021.

Bagi individu yang melakukan perjalanan dengan menggunakan moda transportasi kereta api tidak hanya diwajibkan mematuhi protokol kesehatan dasar seperti mencuci masker, menjaga jarak maupun mencuci tangan.

Namun juga wajib menunjukkan surat keterangan hasil pemeriksaan GeNose Test atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR yang menyatakan negatif COVID-19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum jam keberangkatan untuk perjalanan kereta api antar-kota di Pulau Jawa dan Sumatera. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *