Anggota DPR-RI Bambang Haryo Dorong percepatan Proyek Dermaga Baru di Pelabuhan Padangbai untuk Atasi Kepadatan

waktu baca 3 menit

Padangbai – Meningkatnya aktivitas kapal dan penumpang di Pelabuhan Padangbai, Bali, menjadi perhatian Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS). Legislator dari Fraksi Partai Gerindra itu meminta agar pembangunan dermaga III segera direalisasikan untuk mengurai antrean panjang yang sering terjadi di pelabuhan strategis tersebut.

Saat melakukan peninjauan lapangan, Jumat (31/10), BHS melihat langsung kondisi operasional pelabuhan yang kini hanya memiliki dua dermaga aktif. Kondisi itu, menurutnya, membuat pelayanan tidak efisien, terutama ketika salah satu dermaga mengalami gangguan teknis.

“Sekarang hanya ada dua dermaga. Begitu satu dermaga bermasalah, antrean kapal menjadi sangat panjang karena satu dermaga melayani hingga 18 kapal,” ujarnya di lokasi.

BHS menegaskan telah berkoordinasi langsung dengan pihak ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk mempercepat proyek pembangunan dermaga ketiga di Padangbai. Ia menyatakan komitmennya untuk mengawal proses tersebut hingga tuntas dan berharap fasilitas baru itu sudah dapat beroperasi pada tahun 2026, khususnya menjelang masa puncak arus mudik Lebaran.

“Kami mendorong agar proyek ini dipercepat. Semoga pada 2026 nanti dermaga ketiga sudah berfungsi sehingga arus penyeberangan bisa lancar,” ungkapnya.

Ia memperkirakan pembangunan dermaga tambahan akan menelan biaya sekitar Rp 50 miliar. Dengan tambahan fasilitas ini, kapal-kapal yang sempat tidak beroperasi karena keterbatasan tempat sandar bisa kembali dimanfaatkan untuk memperkuat pelayanan penyeberangan.

Menanggapi anggapan bahwa program Tol Laut menurunkan jumlah penumpang di Padangbai, BHS menilai dampaknya tidak signifikan. Berdasarkan data ASDP, justru terjadi peningkatan arus kendaraan dan penumpang selama beberapa tahun terakhir.

“Tol Laut itu segmennya berbeda. Data ASDP menunjukkan peningkatan, bukan penurunan. Artinya, layanan penyeberangan masih menjadi pilihan utama masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, keberadaan dermaga baru bukan hanya solusi atas antrean kapal, tetapi juga langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan dan memperkuat rantai logistik antar-pulau.

Dalam kunjungannya, BHS juga menyoroti pengawasan kendaraan barang di area pelabuhan, terutama di jembatan timbang. Ia menegaskan pentingnya penegakan aturan agar tidak ada kendaraan overtonase yang lolos pemeriksaan.

“Petugas harus disiplin dan tidak boleh membiarkan kendaraan kelebihan muatan melintas tanpa penimbangan. Ini menyangkut keselamatan kapal dan pengguna jasa,” tegasnya.

Sementara itu, Manajer ASDP Pelabuhan Padangbai, Andri Matte, menjelaskan bahwa proyek pembangunan dermaga III memang sudah masuk dalam perencanaan nasional. Saat ini, kata dia, tahapan pembebasan lahan masih berlangsung sebelum masuk ke tahap desain teknis dan konstruksi.

“Prosesnya sedang berjalan. Kami berharap tahapan ini bisa selesai agar pembangunan segera dimulai,” katanya.

Bambang Haryo menilai, percepatan pembangunan dermaga III merupakan langkah penting untuk memperkuat jaringan konektivitas laut di wilayah Indonesia timur. Ia berharap dukungan dari pemerintah pusat dan daerah agar proyek strategis ini tidak tertunda lagi.

“Pelabuhan Padangbai adalah pintu utama penyeberangan antara Bali dan Nusa Tenggara. Kalau dermaganya ditambah, pelayanan dan efisiensi logistik nasional akan meningkat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *