BHS Apresiasi Layanan Transjatim, Dorong Integrasi Layanan

waktu baca 2 menit

Sidoarjo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus memperkuat komitmen dalam pengembangan transportasi publik melalui program bus Transjatim, yang kini menjadi moda favorit masyarakat di kawasan Surabaya Raya. Upaya ini mendapat dukungan dari Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS), yang menilai langkah tersebut sebagai wujud nyata kehadiran pemerintah dalam melayani kebutuhan mobilitas warga.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo, Budi Basuki, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyiapkan kajian penambahan rute dan armada baru Transjatim bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Kajian tersebut diharapkan menghasilkan sistem transportasi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi.

“Kami berterima kasih atas dukungan DPR RI terhadap pengembangan transportasi publik di daerah. Program Transjatim ini adalah bentuk nyata konsep Buy The Service (BTS), di mana subsidi menjadi kunci keberlanjutan operasionalnya,” kata Budi Basuki, Minggu (2/11/2025).

Menurutnya, pemerintah daerah akan melakukan re-routing dan pengadaan angkutan feeder dalam perubahan anggaran tahun ini. Langkah ini dilakukan agar masyarakat di wilayah padat penduduk maupun daerah selatan Sidoarjo semakin mudah mengakses layanan bus massal tersebut.

“Harapannya, transportasi di Sidoarjo bisa semakin terhubung antara terminal, stasiun, dan jaringan Transjatim,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi VII, Bambang Haryo Soekartono, memberikan apresiasi atas upaya Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Perhubungan dalam memperluas layanan Transjatim. Ia menilai, sistem transportasi berbasis pelayanan publik tersebut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.

“Pelayanan Transjatim, baik koridor 1 ke Gresik maupun koridor 6 menuju Mojokerto, sudah sangat baik dan memuaskan masyarakat. Tingkat keterisian penumpang mencapai 70 hingga 100 persen, artinya kepercayaan publik terhadap transportasi massal ini semakin tinggi,” ujar BHS.

Menurut Bambang Haryo, keberhasilan Transjatim menjadi bukti bahwa skema subsidi Buy The Service efektif dalam menyediakan layanan transportasi publik yang berkualitas. Ia menilai, keberhasilan ini perlu dijaga dengan memastikan keberlanjutan subsidi dan pengelolaan yang profesional.

BHS juga mendorong agar pengembangan Transjatim diarahkan pada integrasi antar-moda, termasuk penghubung antara terminal, stasiun, dan kawasan pemukiman. Ia menilai, hal itu penting untuk menjadikan Transjatim sebagai tulang punggung mobilitas masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya.

“Transjatim adalah contoh keberhasilan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan akademisi. Jika dikelola dengan baik, model seperti ini bisa diterapkan di daerah lain,” ujarnya.

Legislator asal Jawa Timur itu berharap, transportasi publik terus dikembangkan agar masyarakat semakin beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal. Selain mengurangi kemacetan, hal ini juga membantu menekan polusi dan memperkuat ekonomi lokal.

“Transportasi publik bukan hanya soal mobilitas, tapi juga tentang kualitas hidup masyarakat. Karena itu, pengembangannya harus menjadi prioritas bersama,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *