PP Pelti Jadikan Pengprov Pelti Jatim Jadi Pilot Projeck Pembinaan Cabor Tenis

waktu baca 3 menit

SURABAYA-KEMPALAN : Tiga kali berturut turut atau selama 12 tahun menjadi juara umum pada pesta olahraga multi event Pekan Olahraga Nasional (PON ) menjadikan PP Pelti mengapresiasi Pengprov Pelti Jatim sebagai percontohan pembinaan Cabor Tenis.

 Nurdin Halid selaku Ketua PP Pelti menyampaikan Jatim bakal dijadikan proyek percontohan oleh PP Pelti, untuk pengembangan tenis Indonesia yang lebih modern. Baik dari sisi organisasi dan juga prestasi.

Penegasan tersebut, diungkapkan Ketua Umum PP Pelti, Nurdin Halid dalam sambutannya di pengukuhan Pengprov Pelti Jatim 2025-2029 di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Minggu (23/2/2025).

“Insya Allah Jatim akan dijadikan pusat pengembangan tenis Indonesia dengan dukungan sport since di Unesa,” ujar Nurdin Halid.

Ia menegaskan, Jatim sangat pantas sebagai tempat pengemabngan tenes Indonesia. Ini dibuktikan di setap pelaksanaan PON, Jatim selalu keluar juara umum. Bahkan di dua yakni PON XX 2021 Papua dan PON XXII Aceh Sumut 2024  kontingen Jatim menyapu bersih medali emas. Jatim punya banyak atlet-atlet kelas nasional.

“KONI Jatim juga cukup peduli dalam pembinaan dan pengangkatan prestasi, juga ikut membiayai atlet nasional yang ada di luar negeri. Ini kepedulian KONI Jatim untuk angkat prestasi dunia,” kata Nurdin Halid.

Mantan Ketua  umum PSSI ini menambahkan, petenis Aldina yang berasal dari Jatim kini menemati ranking 30 dunia. Ia punya kesempatan tampil di olimpiade jika ada pasangan asa Indonesia yang berkualitas.
“Mudah-mudahan bisa, kami akan cari dan pembinaan atlet lain juga harus bagus,: terang Nurdin Halid.

Pria yang juga anggota DPR RI ini menambahkan, Jatim juga punya fasilitas pendukung pengembangan tenis modern dengan dukungan sport since. Unesa punya sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas sport since yang memadai.

“Kami sudah tinjau fasilitasnya di Unesa dan cukup bagus. Harapan kedepan ada stadion tenis di Unesa, dan Insya Allah bisa menggelar Indonesia Open dan pemain-pemain dunia sebelum ke Melbourn Australia, harapannya lebih dulu datang ke Surabaya,” ucap Nurdin Halid.

Jika sudah ada stadion tenis, lanjut Nurdin Halid, PP Pelti ingin menggulirkan kompetisi atau Liga Tenis Profesional. Ini harus dengan dukungan kompetisi di Kelompok Umur (KU), mulai KU-14 tahun, KU-16 dan KU -18.

“Persiapan (Liga Profesional) sudah 80 persen, saya punya niat baik untuk memperbaiki PP Pelti dan memutar Liga Profesional. Selain Liga Profesional, kedepan juga perlu adanya kompetisi tenis komunitas,” tandas Nurdin Halid.

Kemudian, Ketua Pengprov Pelti Jatim, Ismed Johar menyampaikan, dirinya bersama pengurus sudah bertekad memberi pengabdian terbaik dalam organisasi ini. Roda organisasi akan dijalankan secara maksimal dan pembinaan menuju prestasi atlet terbaik.

“Program dari pusat, provinsi kabupaten dan kota bisa berjalan selaras. Dan komunikasi Provinsi ke Kabupaten dan Kota bisa terjalin baik,” ujar Ismed.

Pria yang menjadi pengurus Kadin Jatim ini berharap, dirinya dan pengurus bisa menghidupkan Pengprov Pelti Jatim, bukan mencari kehidupan di organisasi.

Saat ditanya, Jatim akan jadi proyek percontohan tenis Indonesia, Ismed menyambut dengan antusias dan siap memberi dukungan. Pengprov Pelti Jatim siap menjalanan kebijakan dari Keta Umum PP Pelti Nurdin Halid.

Selain itu, Ketua KONI Jatim, M Nabil mengatakan, pengurus Pelti Jatim harus mulai menyiapkan regenerasi atlet tenis. Karena atlet-atlet senior yang menjadi tulang punggung di PON dengan raihan juara umum tidak memiliki pelapis yang kualitasnya sepadan.

“Pembinaan dan regenerasi atlet tenis Jatim harus disiapkan, karena atlet-atlet yang meraih juara umum di PON, usianya sudah tidak muda lagi. Atlet di bawahnya belum muncul, ini harus disiapkan,” saran Nabil.(Ambari Taufiq/M Fasichullisan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *