Mitigasi Banjir di Wilayah Gunung Anyar Surabaya

waktu baca 4 menit
Camat Gunung Anyar Surabaya (Ario Bagus Permadi) ketika memberi sambutan dan penjelasan program pemerintah dan pemerintah kota Surabaya setelah sholat Subuh di masjid Al Wahyu Surabaya (foto: Izzat)

SURABAYA – KEMPALAN: Camat Gunung Anyar Surabaya (Ario Bagus Permadi) dalam kunjungan dan dialognya bersama warga / jamaah masjid Al Wahyu Rungkut Menanggal Harapan Surabaya pada hari Ahad (2/2) menjelaskan program pemerintah dan pemerintah Kota Surabaya secara lugas dan jelas ketika dia diberi waktu setelah sholat Subuh berjama’ah hingga waktu Syuruq.

Kegiatan dialog tersebut diinisiasi oleh pengurus dan panitia Isra’ Mi’raj. Dalam kunjungannya, camat Ario didampingi lurah Rungkut Menanggal Surabaya (Mohamad Riefkie Errijanto) dan Kasi Kesra (Ponari).

Mitigasi Banjir

Sebulan yang lalu, wilayah Gunung Anyar dan sekitarnya menjadi perhatian publik akibat banjir. Yang menarik, air yang menggenangi wilayah tersebut khususnya di Rungkut Menanggal Harapan, lama sekali hilangnya walaupun Pemkot Surabaya sudah menerjunkan beberapa mobil Damkar ke wilayah tersebut. Bahkan walikota Surabaya (Eri Cahyadi) datang, terjun berbasah ria mengatur penyedotan genangan air yang meluas ke mana-mana. Sebagaimana pemberitaan kempalan.com dan media lainnya waktu itu, wilayah yang tergenang bukan saja di Gunung Anyar, tapi juga di SIER, Terminal Purabaya Bungurasih dan wilayah lainnya.

Ketika kempalan.com menanyakan perihal program pemerintah kota Surabaya terhadap mitigasi banjir di wilayah Gunung Anyar, camat Ario menjawab, ” Kecamatan Gunung Anyar ini berbeda dengan kecepatan lainnya karena Kecamatan Gunung Anyar ini diapit dua sungai besar, yaitu sungai perbatasan dan sungai Kebon Agung, yang dikelola langsung kementerian PUPR dan juga Sumber Daya Air PU Propinsi Jawa Timur, dimana Gunung Anyar adalah muara dari beberapa wilayah. Jadi kalau kita gagal mengelola dua sungai ini, yang terpengaruh itu tidak hanya gunung Anyar tetapi juga sampai ke Barat ke Tenggilis Wonocolo Gayungan hingga jambangan. Kami di Gunung Anyar bersama dengan pihak lainnya
saat ini sedang membuat kajian drainase secara menyeluruh di wilayah kecamatan Kuningan Anyar sehingga bisa memetakan, mengendalikan potensi-potensi genangan yang ada di wilayah kecamatan gunung Anyar”.

Camat Gunung Anyar Surabaya (Ario) didampingi lurah Rungkut Menanggal Surabaya (M.Riefkie) bersama pengurus masjid Al Wahyu Rungkut Menanggal Harapan Surabaya ketika sesi makan pagi bersama jamaah.

Kemudian Aryo melanjutkan,”Khusus untuk pembuatan Bosem, sekarang di kecamatan Gunung Anyar ini sudah ada tiga bosem yang satu bosem di wilayah 1 di wilayah gunung Anyar RW 7, kemudian ada di RW 4 Gunung Anyar yang membantu kita mengendalikan, tetapi kita juga tidak bisa menggantungkan sepenuhnya terhadap bosem-bosem tersebut karena memang Gunung Anyar itu wilayahnya memang wilayah pengembangan, sehingga posisinya itu tidak ada yang bosem besar, sehingga sifatnya itu hanya sekedar lokasi penyimpanan air sementara, tetapi merujuk bahwa kita sangat terpengaruh dengan pasang surut air laut kita juga sangat terpengaruh oleh intensitas hujan dan juga kiriman air dari wilayah hulu. makanya sangat-sangat penting kemudian kita memastikan bahwa saluran-saluran semua yang ada di kecamatan gunung Anyar itu terkoneksi dengan baik. Kemudian untuk titik-titik yang cenderung atau sifatnya cekung itu, kita harus support dengan pompa-pompa. Kita memiliki tiga pompa besar di Poltekpel (Politeknik Pelayaran), kemudian di Kebon Agung, terus kemudian di MERR, yang baru kemarin 2004 kemarin baru selesai dan ternyata 2025 kita tambah lagi rumah pompa baru besar untuk di perbatasan Gunung Anyar dan Rungkut Menanggal sebelah barat makam kembar jl. Amir Mahmud. Titik-titik lain, kita juga masih support dengan pompa-pompa domfeng. Pompa domfeng itu yang portable dengan kapasitas 8 Dim (untuk output-nya). Itu untuk mensupport titik-titik yang sifatnya cekungan-cekungan, Alhamdulillah”.

Kemudian dia menambahkan, “Terkait dengan penjelasan genangan khususnya di wilayah perkampungan, Alhamdulillah semenjak tahun 2022, kita sudah bisa melaksanakan pembangunan mandiri di tingkat kelurahan dengan menggunakan dana kelurahan. Kalau dulu sifat pembangunannya itu terpusat di satu pintu yaitu di dinas PU Bina Marga, tapi sejak 2022 itu sudah bisa pembangunan di kelurahan, sehingga kalau dulu itu pembangunan saluran jalan itu hanya di lingkup lingkup jalan besar, saluran besar, saat ini bisa masuk ke wilayah lingkungan. Untuk yang kemarin saja (tahun 2024) itu kita membangun di 15 titik di empat kelurahan di wilayah kecamatan Gunung Anyar”.

Program Makan Siang Bergizi Gratis

Ketika kempalan.com dan Media Al Wahyu melanjutkan pertanyaan mengenai program makan siang bergizi gratis, Camat Gunung Anyar yang masih muda dan enerjik tersebut menjawab, “Mengenai makan siang bergizi gratis, itu yang menjadi program presiden baru kita pak Prabowo, di kecamatan Gunung Anyar belum dilaksanakan. Jadi, di Surabaya sendiri itu pilot project-nya baru di Wonocolo, Rungkut. Untuk Gunung Anyar masih proses. Sepertinya karena kan memang untuk makan bergizi gratis itu arahannya kan langsung melalui pusat dan melalui provinsi ya, sedangkan kita di wilayah, siap menyesuaikan apapun kebijakan dari pemerintah pusat. Pemerintah kota Surabaya itu sudah menyiapkan anggaran dan merencanakan anggaran kurang lebih 1,1 Triliun. Cuma untuk realisasi dan teknis seperti apa kedepannya termasuk sharing anggaran dengan provinsi dan pusat seperti apa itu, nanti masih menunggu kesepakatan bersama antara walikota / pemerintah kota Surabaya melalui online”, pungkasnya. (Izzat)

Editor: Nur Izzati Anwar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *