Anggota DPR-RI Bambang Haryo Dorong Penguatan Industri Galangan Kapal untuk Dukung Transportasi Laut

waktu baca 3 menit
Bambang Haryo saat doorstop Media di Santika Premier Jogja

Yogyakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan harus memiliki sistem transportasi laut yang kuat. Keberlanjutan industri galangan kapal menjadi faktor kunci dalam mendukung sektor transportasi laut sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Negara kita adalah negara kepulauan, di mana 95% aktivitas transportasi dilakukan melalui laut. Oleh karena itu, segala tantangan yang dihadapi industri galangan kapal harus segera dicarikan solusi terbaik oleh pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian sebagai sektor utama dalam industri maritim nasional,” ujar Bambang Haryo dalam Focus Group Discussion (FGD) di PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, Sabtu (1/2/2025).

Bambang juga menyoroti perlunya kebijakan strategis untuk memperkuat industri perkapalan domestik agar mampu bersaing secara global dan memenuhi kebutuhan armada nasional.

Senada dengan itu, Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap), Khoiri Soetomo, menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang stabil di angka 8% hanya dapat tercapai jika didukung oleh sistem transportasi umum yang kuat, termasuk sektor pelayaran nasional.

“Dukungan penuh dari pemerintah terhadap industri galangan kapal menjadi faktor yang sangat krusial dalam mewujudkan target tersebut,” kata Khoiri.

Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memberikan stimulus bagi industri galangan kapal dalam negeri, baik melalui kebijakan insentif, regulasi yang mendukung, maupun kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku usaha perkapalan.

Tingginya Biaya Tambahan Jadi Kendala

Sementara itu, perwakilan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Munir Muradi, menyampaikan tingginya biaya tambahan yang membebani industri galangan kapal. Menurutnya, pihaknya akan melakukan kajian ulang terhadap sejumlah beban yang ada serta mencari solusi agar kontribusi dari pihak terkait dapat lebih optimal.

“Banyak kebijakan pemerintah yang seharusnya lebih berpihak kepada industri galangan kapal nasional. Diperlukan upaya serius untuk mendukung industri maritim agar dapat lebih berkembang. Di negara lain seperti China, dukungan terhadap industri galangan kapal sangat komprehensif, mulai dari stimulus hingga fasilitas pelabuhan,” ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), Anita Pujiutami, menegaskan bahwa kondisi industri galangan kapal di Indonesia sedang menghadapi tantangan besar.

“Sesuai yang disampaikan Presiden Prabowo melalui Staf Khusus Bapak Hasyim, industri ini sedang tidak baik-baik saja,” ujar Anita.

Meskipun memiliki kapasitas untuk membangun kapal dengan berbagai tipe, industri galangan kapal masih membutuhkan kebijakan pemerintah serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar dapat berkembang secara optimal.

“Kami berharap industri galangan kapal di Indonesia bisa berkembang guna mendukung visi-misi Presiden Prabowo dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029. Untuk itu, kami memerlukan kebijakan pemerintah dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan guna mendorong industri galangan kapal secara maksimal,” Imbuhnya

Anita kembali menambahkan, sejumlah hambatan yang perlu segera diatasi, di antaranya penyederhanaan perizinan dan pengurangan biaya konsultan. Ia berharap agar beberapa beban tersebut dapat ditanggung oleh pemerintah guna mendorong pertumbuhan industri galangan kapal yang lebih kompetitif.

Selain itu, aspek perpajakan menjadi salah satu prioritas utama yang perlu diperhatikan. Menurut Anita, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang saat ini dibebankan kepada industri galangan kapal seharusnya dihapus atau disesuaikan dengan kebijakan yang berlaku di industri pelayaran maupun kawasan Free Trade Zone (FTZ) agar daya saing industri perkapalan semakin meningkat. tutup Anita.

Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan pemerintah, industri galangan kapal nasional diharapkan mampu mengoptimalkan potensi maritim Indonesia dan meningkatkan daya saing transportasi laut di kancah internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *