Gubernur Khofifah Resmikan 68 Huntara dan Jembatan Resapombo di Blitar

waktu baca 3 menit
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan 68 unit huntara di Kabupaten Blitar, Kamis (25/1).

BLITAR-KEMPALAN:  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan 68 unit hunian sementara (huntara) yang tersebar di tiga lokasi, yakni Desa Maron Kecamatan Kademangan sebanyak 11 unit, Desa Kalitengah Kecamatan Panggungrejo 10 unit, Desa Balerejo Kecamatan Panggungrejo 47 unit serta meresmikan Jembatan Resapombo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar pada Kamis (25/1).

Peresmian ditandai dengan penandatanganan empat prasasti. Masing-masing tiga lokasi huntara dan satu Jembatan Resapombo oleh Gubernur Khofifah didampingi Sekda Kabupaten Blitar Izul Marom dan Kalaksa BPBD Provinsi Jatim Gatot Soebroto.

Khofifah mengatakan, 68 unit huntara yang diresmikan ini dibangun oleh Pemprov Jawa Timur  dengan  status milik tanah kas desa. Para warga yang direlokasi ke huntara ini akibat bencana tanah gerak beberapa tahun lalu.

“Insya Allah 68 unit huntara sudah dibangun untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat agar tenang, aman, dan nyaman bertempat tinggal serta membuka sumber ekonomi baru yang lebih baik ke depannya,” katanya.

Gubernur Khofifah menyerahkan kunci huntara kepada salah seorang warga.

Khofifah melanjutkan, fenomena alam berupa tanah gerak sangat berbahaya dan tidak bisa diprediksi kemunculannya. Maka dari itu, Pemprov Jatim melalui BPBD dan tim telah melakukan assessment secara detail mengenai lahan yang akan ditempati warga terdampak tanah gerak.

“Jawa Timur merupakan ring of fire, jadi semua harus membangun kewaspadaan dan mitigasi bersama mengingat fenomena tanah gerak tidak dapat diprediksi luasannya, sehingga diperlukan mitigasi lebih komprehensif. Itu dilakukan untuk menghindarkan hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Kini, sambung Khofifah, huntara di Kabupaten Blitar  siap dihuni. Warga yang tinggal dipastikan layak, aman dan nyaman. Ia pun mengucapkan terima kasih sinergi antara Pemprov Jawa Timur dengan Pemkab Blitar berjalan baik.

Lebih lanjut, sinergi itu melalui skema dimana Pemkab Blitar menyediakan lahan dan Pemprov Jatim yang membangun melalui Bantuan Tidak Terduga (BTT).

“Pemprov Jatim juga sudah meresmikan huntara dari relokasi tanah gerak di berbagai kabupaten. Beberapa waktu lalu, kami telah meresmikan 56 huntara di Kabupaten Ponorogo,” tuturnya.

Selain meresmikan huntara, Khofifah juga meresmikan rekonstruksi Jembatan Resapombo yang berada di Kecamatan Doko. Jembatan yang menghubungkan Desa Resapombo dan Desa Sumberurip ini sempat mengalami kerusakan akibat banjir pada 5 Oktober 2022 lalu.

“Jembatan ini memiliki bentang 4 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 7 meter. Saat ini Jembatan Resapombo bisa lalui kendaraan roda 2 dan roda 4 dengan kapasitas maksimal 8 ton. Semoga menjadi pintu pembuka rezeki bagi masyarakat yang lebih baik ke depannya,” jelas Khofifah.

Sementara itu, Sekda Blitar Izul Marom mengucapkan terima kasih kepada Pomprov Jatim yang telah memberikan respons cepat. Khususnya bagi warga Kabupaten Blitar yang terdampak bencana tanah gerak. Kendati demikian, masih ada pekerjaan rumah bagi Pemkab Blitar untuk menyediakan huntara bagi warga terdampak tanah gerak lainnya.

“Alhamdulillah masyarakat sudah nyaman menempati hunian sementara yang ada di sini. Kami Pemkab Blitar berterima kasih atas respon cepat Pemprov Jatim. Terima kasih Ibu gubernur sudah menyiapkan hunian sementara untuk warga terdampak tanah gerak,” tandasnya.

Di akhir acara peresmian huntara, Khofifah secara simbolis menyerahkan kunci rumah, kompor dan sembako kepada perwakilan penerima manfaat huntara.

Salah satu warga terdampak Siti Kartika (34) mengaku senang dengan hunian sementara ini. Sebab, sebelumnya Ia tinggal bersama kakeknya dan terpaksa mengungsi setelah rumahnya rusak parah akibat tanah gerak.

“Bagian belakang rumah itu longsor, jadi tidak bisa ditempati. Kemarin-kemarin kami mengungsi ke rumah saudara,” ungkap dia.

Kini, dengan relokasi hunian sementara yang layak dan aman, Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Blitar dan Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan bantuan hunian sementara sehingga ia bersama kakeknya bisa tinggal dengan tenang.

“Terima kasih banyak Ibu Gubernur. Sekarang kami tidak lagi was-was. Mudah-mudahan ibu sehat selalu dan jadi Gubernur lagi di periode dua,” pungkasnya. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *